SuaraBatam.id - Seorang guru di meranti bernama Indrawati melapor ke Polres Meranti atas intimidasi yang dia alami. Parahnya, intimidasi itu ia terima karena adanya pihak yang tidak suka karena ia berniqab atau menggunakan cadar saat mengajar.
Dalam penuturannya, pelaku intimidasi mengirim pesan bernada kurang menyenangkan hingga ancaman melalui aplikasi Messenger. Perempuan yang mengajar di SD Negeri 4 Dwi Tunggal, Desa Tanjung Bakau, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Meranti itu pun merasa dilecehkan.
Dijelaskan olehnya, sebuah akun dengan nama Banan Jowo mengiriminya pesan dengan menggunakan bahasa daerah dengan nada yang tak menyenangkan.
"Baru tahajutan ya buk? Kena tegur sama bupati ini loh buk. Biasa-biasa ajalah tidak payah cadaran soalnya guru se Tanjung Samak cuma kamu yang cadaran," tulis akun tersebut.
Baca Juga: SPBU di Meranti Dipenuhi Antrean Kendaraan Hari Ini, Ada Apa?
"Para guru ada nggak yang memakai cadar. Saya ngingetin buk kalau tidak terima ya silahkan," sambung pesan tersebut.
Tidak yakin dengan pesan dari akun dengan identitas yang misterius itu, Indrawati pun langsung menjawab,"Banyak pak (yang pakai cadar) silahkan cek sendiri."
Banan Joyo lantas membalas",oke besok saya cek buk siapa aja yang pake cadar kayak ninja."
Indrawati menjelaskan kepada Batamnews (jaringan Suara.com), ia melaporkan kasus ini pada polisi karena merasa direndahkan.
"Di sini saya tidak terima, saya dilecehkan dan dihina olehnya, dan dia juga melecehkan syariat Islam. Dibilangnya bercadar kayak ninja," ucapnya.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Ritual Ceng Beng Tetap Digelar di Meranti
Pihak keluarga dan sejumlah LSM juga turut mendampingi Indrawati membuat laporan ke polisi. Meski demikian, Indrawati mengaku tak mengenali pemilik akun tersebut. Namun pesan itu membuatnya resah.
Ia berharap petugas bisa mengusut kasus intimidasi ini agar tidak lagi terjadi hal serupa ke depannya.
Hal ini tentu jadi tamparan keras, terlebih karena hal ini terjadi di lingkungan pendidikan. Secara tidak langsung menjelaskan bahwa di Indonesia, toleransi kini menjadi hal yang sulit ditemui.
Berita Terkait
-
Karier Guru Hilang usai Kritik Polisi, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Didesak Bela Citra Sukatani usai Dipecat Pihak Sekolah
-
Jika Ngaku Tak Antikritik, Kapolri Ditantang Sanksi Tegas Polisi Peneror Band Sukatani
-
Intimidasi Band Sukatani: Padahal Kebebasan Berekspresi Dilindungi Konstitusi, Polisi Dicap Pembungkam Seni
-
Bela Band Sukatani Korban Intimidasi, Senator Jateng Sentil Polri Pakai Quotes Gus Dur: Gitu Aja Kok Repot!
-
Buntut Intimidasi Band Punk Sukatani, Begini Nasib 4 Anggota Siber Polda Jateng
Terpopuler
- Viral Video Hadirin Tak Tepuk Tangan Saat Nama Jokowi Disebut, Netizen: Orang Semakin...
- Mengintip 4 Mobil Sherly Tjoanda yang Jadi Gubernur Terkaya Indonesia
- Nikita Mirzani Tak Terima Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara: Masa Lebih Parah dari Suami Sandra Dewi
- Ayah Kandung El Barack Sempat Telepon Keluarga Jessica Iskandar, Vincent Verhaag: Dia Harus Temui Aku Dulu
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
Pilihan
-
Megawati Hangestri Tampil Menawan, Red Sparks Hempaskan GS Caltex
-
Perbandingan Spesifikasi Infinix Hot 50 Pro+ vs Redmi Note 14, Duel HP 4G Rp 2 Jutaan Terbaru
-
Kisah di Balik Kedipan Lampu Strobo, Beda Warna Beda Arti
-
Perbandingan Spesifikasi Realme C75 vs Redmi Note 14, Duel Sengit HP 4G Rp 2 Jutaan
-
Buntut Ricuh Lawan Persib, Persija Jakarta Dapat Sanksi Berat, Ini Daftarnya
Terkini
-
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Tangkal Kawung Perkenalkan Gula Aren Inovatif untuk Pasar Lokal dan Global
-
Mengenal Songket PaSH: Transformasi Songket Palembang di BRI UMKM EXPO(RT) 2025 yang Go International
-
BRI Dukung Perkembangan UMKM Indonesia dan Meningkatkan Daya Saing
-
Beras SPHP Distop, Harga di Tanjungpinang Terancam Naik?
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan