Melestarikan Mangrove, Mengangkat Ekonomi: Perjuangan Gari di Kampung Tua Bakau Serip, Desa Binaan Astra

Gari Dafit Semet (43), seorang penggiat lingkungan, pemerhati mangrove di kampung tua itu 'kekeuh' melanjutkan aksi bersih-bersihnya. Padahal ia juga sempat membuang sampah.

Eliza Gusmeri
Kamis, 31 Oktober 2024 | 22:46 WIB
Melestarikan Mangrove, Mengangkat Ekonomi: Perjuangan Gari di Kampung Tua Bakau Serip, Desa Binaan Astra
Local champion Kampung Berseri Astra (KBA) Kampung Tua Bakau Serip, Gari Dafit Semet [Suara.com/doc Pandang Tak Jemu]

Beruntung, pada akhir 2020, Kampung Tua Bakau Serip dipilih pemerintah menjadi lokasi penanaman mangrove lewat Program Pemulihan Ekonomi Nasional. Sebanyak 25 warga terlibat dalam program tersebut. Kegiatan ini kembali memantik semangat, mereka bergerak melakukan penanaman bibit mangrove siang hingga malam hari di lahan seluas 15 ha.

"Di 2021 kami mencoba bangkit kembali menggerakkan ekowisata karena kunjungan wisatawan merosot drastis pascapandemi," ujarnya.

Pengunjung di Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu [suara.com/eliza gusmeri]
Pengunjung di Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu [suara.com/eliza gusmeri]

Berbuat dan terus berbuat, gagasan yang terus diucapkan Gari ketika menceritakan perjuangan membangun ekowisata mangrove. Kerja kerasnya akhirnya menjadi berkah ketika terpilih menjadi desa binaan Kampung Berseri Astra (KBA) 2023.

Menurutnya semua bermula dari terpilihnya Kampung Tua Bakau Serip menjadi pemenang III Desa Wisata kategori Suvenir dan masuk dalam daftar 50 Desa Wisata Terbaik versi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam malam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Minggu (30/10/2022).

Baca Juga:Bangkitkan Ekonomi Lokal: Desa Wisata Batam Menjadi Ikon Pariwisata di Era Jokowi

"Tahun 2021 kami sempat daftar ADWI tapi belum terpilih, kami berusaha terus memperbaiki kekurangan. Saya ikut pelatihan-pelatihan mencari tahu tentang apa itu ekowisata. Akhirnya setelah berbenah, ada kabar baik, kami terpilih jadi desa binaan Astra," ujar Gari.

Program yang Berdampak dan Berkelanjutan

Gari mengakui sejak Kampung Tua Bakau Serip menjadi desa binaan Astra, banyak program yang berdampak langsung kepada warga. Tidak hanya dari sektor wisata, tetapi juga dibidang lingkungan, kesehatan, pendidikan dan wirausaha.

"Semua program sangat berdampak, kampung kami semakin lebih baik, betul-betul membantu ya, banyaklah ilmu yang saya dapat. Namun dampak terbesarnya bukan di satu kampung ini saja, aksi ini telah membawa pengaruh di satu kelurahan," kata Gari bersemangat.

Gari kemudian merinci program-program yang telah berjalan di bawah binaan Astra. Mulai dari program kesehatan, mereka telah memberdayakan kader-kader kesehatan di kampung itu. Setiap sebulan sekali dilakukan pemeriksaan kesehatan dan yang paling rutin pemeriksaan kesehatan lansia.

Baca Juga:Jeju Air Buka Rute Incheon-Batam, 3 Kali Seminggu! Cek Jadwalnya

Hutan Mangrove Pandang Tak Jemu, Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Nongsa, Batam [suara.com/elizagusmeri]
Hutan Mangrove Pandang Tak Jemu, Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Nongsa, Batam [suara.com/eliza gusmeri]

Di program lingkungan, kegiatan berupa edukasi mangrove, tanam bakau, bersih-bersih pantai dan sebagainya. Bidang pendidikan, Astra memberikan bantuan dalam bentuk beasiswa kepada anak-anak kurang mampu di desa tersebut. " Ada sekitar 15 anak dari jenjang SD-SMA yang menerima bantuan beasiswa di kampung ini," kata Gari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini