SuaraBatam.id - Perum Bulog Batam, Kepulauan Riau, memastikan bahwa stok beras di gudang mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga November mendatang.
Kepala Perum Bulog Batam, Meirizal Sudyadi, mengungkapkan bahwa saat ini ada 1.500 ton beras cadangan pangan pemerintah di gudang Bulog. Beras tersebut diimpor dari Thailand dan Vietnam.
"Beras ini digunakan untuk mendukung penyaluran bantuan pangan dan program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP), serta menjadi cadangan bagi pemerintah daerah untuk mengatasi bencana alam," jelas Meirizal, dilansir dari Antara, 1 Juli 2024.
Untuk program SPHP, beras dijual seharga Rp11.300 per kilogram di pintu gudang Bulog, sementara di pasaran umum dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) maksimal Rp13.100 per kilogram.
Baca Juga:Perkuat Keamanan Siber, Pemerintah Lakukan Pencadangan Data di Batam
Meirizal menegaskan bahwa harga tidak boleh melebihi HET tersebut. Selain itu, beras komersial premium dijual dengan HET maksimal Rp15.400 per kilogram.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah memastikan bahwa program bantuan pangan beras sebanyak 10 kilogram per bulan bagi masyarakat penerima manfaat akan berlanjut hingga Desember.
Pernyataan ini disampaikan saat Jokowi meninjau stok beras dan memberikan bantuan cadangan pangan pemerintah di Gudang Bulog Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menanyakan kepada penerima manfaat apakah mereka telah menerima bantuan pangan dari Januari hingga Juni.
Ia juga memastikan bahwa bantuan ini akan dilanjutkan pada Agustus, Oktober, dan Desember hingga akhir tahun.
Baca Juga:Sebanyak 3.590 Jemaah Haji Tiba di Tanah Air Lewat Batam