Gubernur Ansar Sebut APBD Perubahan 2022 Diproyeksi Defisit Rp2 Miliar

Hal itu terjadi lantaran dipicu turunnya pendapatan daerah dari semula sebesar Rp3,480 triliun jadi Rp3,478 triliun.

Eko Faizin
Senin, 15 Agustus 2022 | 15:10 WIB
Gubernur Ansar Sebut APBD Perubahan 2022 Diproyeksi Defisit Rp2 Miliar
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad (antara)

SuaraBatam.id - Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyatakan APBD Perubahan tahun anggaran 2022 diproyeksi mengalami defisit sekitar Rp2,498 miliar.

Hal itu terjadi lantaran dipicu turunnya pendapatan daerah dari semula sebesar Rp3,480 triliun jadi Rp3,478 triliun.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan penurunan pendapatan daerah pada APBD Perubahan 2022, antara lain dipicu turunnya dana transfer pemerintah pusat sebesar Rp310 miliar.

"Ini disebabkan kondisi pandemi Covid-19, ditambah pemerintah pusat tengah fokus membangun proyek-proyek strategis, seperti Ibu Kota Negara (IKN)," kata Gubernur Ansar Ahmad usai menyampaikan rancangan KUA-PPAS APBD Perubahan 2022 di kantor DPRD Kepri dikutip dari Antara, Senin (15/8/2022).

Selain itu, proyeksi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor retribusi daerah berupa hasil pengelolaan hak dan kekayaan daerah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah tidak mencapai target.

Namun demikian, untuk realisasi pendapatan dari pajak daerah diklaim naik sebesar Rp89 miliar atau 7,81 persen.

"Lain-lain pendapatan daerah yang sah, khususnya retribusi izin penggunaan tenaga kerja asing, juga naik sebesar Rp6 miliar lebih atau 501,11 persen," ujar Ansar.

Sedangkan belanja daerah di APBD Perubahan 2022 diproyeksikan turun sebesar Rp41,983 miliar dari nilai semula sebesar Rp3,870 triliun menjadi Rp3,828 triliun. Kemudian, adanya belanja tambahan daerah sebesar Rp28,495 miliar.

Selanjutnya, untuk pembiayaan daerah diproyeksikan turun sebesar Rp39,485 miliar, dari semula Rp390 miliar menjadi Rp350,514 miliar.

Kondisi ini, menurut Ansar, akibat adanya penyesuaian Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) berdasarkan audit sebesar Rp39,485 miliar, dari target awal sebesar Rp210 miliar menjadi Rp170,514 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini