BPS Kepri: Batam dan Tanjungpinang Inflasi pada November

Menurut Barudin, Inflasi terjadi karena kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,54 pada Oktober 2021 menjadi 106,45 pada November 2021.

Eliza Gusmeri
Kamis, 02 Desember 2021 | 15:50 WIB
BPS Kepri: Batam dan Tanjungpinang Inflasi pada November
Ilustrasi inflasi. [Ist]

SuaraBatam.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri mencatat indeks Harga Konsumen IHK Tanjungpinang dan Batam Inflasi pada bulan lalu.

"Pada bulan November 2021, IHK Provinsi Kepulauan Riau (Kota Batam dan Kota Tanjungpinang) menunjukan inflasi sebesar 0,86 persen," ujar Koordinator Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Kepri Barudin di Tanjungpinang, Rabu (1/12), yang dikutip dari kepriprov.

Menurut Barudin, Inflasi terjadi karena kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,54 pada Oktober 2021 menjadi 106,45 pada November 2021.

"Sementara Inflasi tahun kalender (Januari–November) 2021 sebesar 1,69 persen. Inflasi tahun ke tahun (November 2021 terhadap November 2020) sebesar 2,75 persen," tegas Barudin.

Baca Juga:UMK Batam Naik RpRp35.429

Barudin mengatakan, dari 2 kota IHK di Provinsi Kepulauan Riau, tercatat Kota Batam mengalami inflasi sebesar 0,86 persen, dan Kota Tanjungpinang inflasi sebesar 0,85 persen.

"Inflasi yang terjadi di Kepulauan Riau terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 2,60 persen,"jelas Barudin.

Serta kelompok pakaian dan alas kaki naik sebesar 0,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan naik sebesar 0,06 persen; kelompok transportasi naik sebesar 0,70 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 0,48 persen.

"Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu: kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun sebesar 0,31 persen; serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan turun sebesar 0,02 persen," jelas Barudin.

Sementara itu,lanjut Barudin kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.

Baca Juga:Cemburu, Sepasang Suami Istri Dianiaya 4 Orang di Foodcourt 98 Batam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini