Bahan dasar dari Panah ini adalah kayu, bambu dan tulang yang diruncingkan.
28. Papua Barat – Pisau Belati
Sementara di Papua Barat, senjata tradisionalnya adalah Pisau Belati atau biasa disebut Pisuwe. Dibuat dari tulang femur manusia dan tulang Burung Kasuari.
Pada tahun 1950 an sebelum penjajahan Belanda, belati ini dibawa oleh Suku Asmat dan hanya digunakan dalam ritual pembunuhan.
Baca Juga:10 Senjata Tradisional Jawa Barat, Ciri-ciri dan Kegunaannya
Belati ini dihiasi dengan bulu kasuari pada bagian gagangnya dan dihias dengan ukiran yang menggambarkan manusia dan hewan.
29. Maluku – Parang Salawaku
Senjata tradisional yang terakhir dari Provinsi Maluku adalah Parang Salawaku, sepasang senjata tradisional dari Nodaku. Terdiri dari Parang ( pisau panjang ) dan Salawaku ( perisai ) yang pada jaman dulunya adalah senjata yang digunakan untuk bertempur.
Parang Salawaku juga terdapat didalam lambang Kota Ambon karena merupakan lambang kemerdekaan rakyat.
Senjata ini bisa disaksikan pada saat pertunjukan Cakalele, sebuah tarian yang menyimbolkan daya kaum pria Maluku.
Baca Juga:7 Senjata Tradisional Bali dan Kegunaannya, Kini Masih Dipakai untuk Sehari-hari
Parang Salawaku terbuat dari besi yang ditempa dengan ukuran beragam. Pegangan parang terbuat dari kayu besi atau kayu gapusa, sementara Salawaku terbuat dari kayu keras yang dihiasi kulit kerang laut.