Putiang adalah besi yang menghubungkan gembong dengan bilah keris, maknanya seorang pemimpin harus sabar, bertanggungjawab atas kewajiban dan tidak pamrih, serta menjauhi semua larangan.
Mato keris adalah bilah keris yang berlika liku bermakna pemimpin harus berhati hati dalam mengambil keputusan.
4. Provinsi Riau – Pedang Jenawi
Senjata tradisional Provinsi Riau adalah Pedang Jenawi yang berbentuk mirip dengan samurai dengan panjang mencapai 1 meter.
Baca Juga:10 Senjata Tradisional Jawa Barat, Ciri-ciri dan Kegunaannya
Pengguna pedang ini merupakan panglima atau orang yang berilmu,karena Pedang Jenawi memiliki keunggulan memberikan serangan dari tiga arah.
5. Provinsi Kepulauan Riau – Badik Tumbuk Lado
Sedangkan untuk Kepulauan Riau memiliki senjata tradisional bernama Badik Tumbuk Lado.
Badik Tumbuk Lado berbentuk seperti keris tetapi tidak bergelombang. Pada jaman dahulunya senjata ini digunakan untuk berburu dan berperang, namun kini juga digunakan sebagai pelengkap pakaian adat di Kepulauan Riau, Jambi, Deli, Siak, dan Semenanjung Tanah Melayu.
6. Jambi – Badik Tumbuk Lada
Baca Juga:7 Senjata Tradisional Bali dan Kegunaannya, Kini Masih Dipakai untuk Sehari-hari
Senjata tradisional Jambi adalah Badik Tumbuk Lada yang juga merupakan senjata khas melayu yakni Sumatera dan Kepulauan Riau.
Badik Tumbuk Lada memiliki arti dari kata serapan masyarakat Bugis yang berarti senjata.
Senjata tradisional ini berbentuk seperti badik khas Sulawesi,hanya saja pada sarungnya terdapat benjolan bundar yang dihias dengan ukiran pahat berbentuk menyerupai keris namun bergelombang.
7. Bengkulu – Keris Bengkulu
Senjata tradisional Keris Bengkulu adalah senjata yang dikeramatkan masyarakat dengan ukuran panjang 13 jari dan berbentuk lurus.
Keris ini hanya dapat digunakan oleh Kepala Adat atau hulung balang masyarakat Bengkulu.