SuaraBatam.id - Kartunis Swedia, Lars Vilks (75) yang pernah kartun menggambar Nabi Muhammad dilaporkan media lokal setempat tewas kecelakaan lalu lintas.
Dikutip dari suara.com, kartunis itu bepergian dengan kendaraan polisi sipil. Kendaraan tersebut kemudian bertabrakan dengan truk di dekat Kota Markaryd di Wilayah Selatan Swedia.
Dua petugas polisi juga tewas dan sopir truk dilarikan ke rumah sakit.
Vilks, hidup di bawah perlindungan polisi setelah menjadi sasaran ancaman pembunuhan atas karya kartunnya tersebut. Ia telah membuat kartun nabi Muhammad seperti seekor anjing.
Baca Juga:Gunakan Kondom, Seorang Ayah di Batam Tega Cabuli Anak Sendiri Berkali-kali
Sebelumnya, warga Muslim di Lahore, Pakistan, menggelar unjuk rasa memprotes tindakan kartunis Larks Vilks, 31 Agustus 2007.
Kartun yang diterbitkan pada 2007, menyinggung banyak umat Muslim yang menganggap representasi visual Nabi Muhammad itu sebagai penghujatan.
Ancaman pembunuhan itu terjadi setahun setelah sebuah surat kabar Denmark menerbitkan kartun Nabi.
Polisi setempat belum mengungkapkan identitas mereka yang tewas dalam insiden hari Minggu, tetapi rekanan Vilks mengkonfirmasi kematiannya kepada surat kabar Dagens Nyheter.
Larks Vilks berdiri di depan salah-sudut rumahnya yang berusaha dibakar oleh pelaku penyerangan, 16 Mei 2020.
Baca Juga:Mulai Hari Ini Penyeberangan Feri Batam-Tanjungpinang Tanpa Tes Antigen
Penyataan polisi mengatakan masih belum jelas bagaimana tabrakan itu terjadi, namun di awal mereka menyatakan tidak ada bukti kemungkinan ada orang lain yang terlibat.
Karya kartun Vilks itu telah menyebabkan kemarahan dan membuat Perdana Menteri (PM) Swedia Fredrik Reinfeldt bertemu para duta besar dari 22 negara Muslim guna meredakan situasi.
Warga di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 20 Maret 2010 menggelar aksi menolak kartun Lars Vilks yang disebut menghujat Nabi Muhammad.
Tak lama setelah itu, kelompok militan al-Qaeda di Irak menawarkan hadiah $100.000 (Rp1,4 miliar lebih) bagi siapa yang dapat membunuhnya.
Pada 2015, Vilks menghadiri sebuah acara debat perihal kebebasan berbicara di Kopenhagen yang kemudian menjadi sasaran serangan bersenjata.
Vilks saat itu mengatakan dia kemungkinan menjadi target serangan, yang menewaskan seorang sutradara film.