Orang Terkaya Dunia Sebut Manusia Akan Hadapi Kasus Kematian Tinggi Pada Tahun 2060

Diperkirakan, kurang dari satu abad, jika emisi tidak menunjukkan perbuahan membaik, perubahan iklim diprediksi bakal menyebabkan 73 kematian tambahan per 100.000 orang.

M Nurhadi
Sabtu, 21 Agustus 2021 | 16:43 WIB
Orang Terkaya Dunia Sebut Manusia Akan Hadapi Kasus Kematian Tinggi Pada Tahun 2060
ilustrasi hari kiamat. [Shutterstock]

SuaraBatam.id - Salah satu orang terkaya di dunia, Bill Gates menyebut umat manusia harus bersiap menghadapi masalah yang lebih mengerikan dari wabah virus corona.

Melalui laman miliknya, pendiri perusahaan raksasa Microsoft itu mengungkap bahwa perubahan iklim akan mengancam kehidupan manusia jika tidak segera ditemukan pemecahan masalahnya.

"Krisis global telah mengejutkan dunia. Hal ini menyebabkan jumlah kematian yang tragis, membuat orang takut meninggalkan rumah, dan menyebabkan kesulitan ekonomi yang tidak terlihat dalam banyak generasi. Efeknya terasa di seluruh dunia," ungkap Gates.

Bill Gates yang menduduki orang terkaya nomor empat berdasarkan Forbes ini menyebutkan kerusakan akibat perubahan iklim 40 tahun mendatang akan menyebabkan kematian yang sama dengan Covid-19.

Baca Juga:Waduh! 3.000 Kartu Vaksinasi Palsu Asal China Beredar di Amerika Serikat

Diperkirakan, kurang dari satu abad, jika emisi tidak menunjukkan perbuahan membaik, perubahan iklim diprediksi bakal menyebabkan 73 kematian tambahan per 100.000 orang. 

Dengan perkiraan tersebut, pada tahun 2060, perubahan iklim bisa sama mematikannya dengan COVID-19. Kemudian pada tahun 2100, bisa lima kali lebih mematikan dari pagebluk covid.

Selain kematian, ekonomi dunia juga akan terpuruk. Dalam satu atau dua dekade ke depan, kerusakan ekonomi yang disebabkan oleh perubahan iklim, kemungkinan akan sama buruknya dengan pandemi COVID-19 setiap sepuluh tahun.

Ia berpendapat, guna menghindari perubahan iklim adalah dengan mempercepat mengatasi virus corona ini. Selain itu juga dengan membangun inovasi produk yang dapat menghilangkan emisi gas rumah kaca.

"Tidak seperti virus corona, yang menurut saya akan memiliki vaksin yang efektif tahun depan. Tidak ada perbaikan cepat untuk perubahan iklim. Diperlukan waktu puluhan tahun untuk mengembangkan dan menerapkan semua penemuan energi bersih yang kita butuhkan," pungkasnya.

Baca Juga:Israel Turunkan Batas Umur Penerima Vaksin COVID-19 Dosis Ketiga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini