Taliban Minta Warga Kembali Bekerja Demi Ekonomi Negara, Warga Malah Makin Ketakutan

Beberapa orang mengatakan bahwa mereka juga merasa bahwa pemeriksaan tersebut dirancang untuk mengintimidasi dan menanamkan rasa takut pada kepemimpinan baru.

M Nurhadi
Kamis, 19 Agustus 2021 | 13:22 WIB
Taliban Minta Warga Kembali Bekerja Demi Ekonomi Negara, Warga Malah Makin Ketakutan
Motor Honda yang dipakai oleh militisi Taliban di Afghanistan (Twitter/Pajhwok)

Hingga kini, Taliban belum mengeluarkan keterangan apapun terkait hal ini.

Banyak tempat usaha di Kabul tetap tutup dan sebagian besar kota telah ditinggalkan sejak Taliban merebut kota itu pada Minggu pada akhir serangan kilat di seluruh negeri.

Satu-satunya lalu lintas utama di ibu kota yang padat adalah di bandara, tempat orang-orang mencoba melarikan diri dari negara itu dengan penerbangan evakuasi diplomatik, kata penduduk.

Tujuh belas orang terluka di bandara pada Rabu, dan Taliban mengatakan mereka melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan massa.

Baca Juga:Nasib Ekonomi Afghanistan di Tangan Taliban

Pada konferensi pers hari Selasa kemarin, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan Taliban sedang mencari hubungan baik dengan negara-negara lain untuk memungkinkan kebangkitan ekonomi dan "kemakmuran untuk keluar dari krisis."

Namun, sejarah panjang Taliban yang pernah melarang perempuan untuk bekerja dan anak perempuan untuk bersekolah, serta memberlakukan hukuman seperti rajam membuat sejumlah pihak ragu.

Penyiar bernama Shabnam Dawran mengatakan dalam sebuah video yang diunggah di Twitter pada Rabu bahwa dia dipecat dari pekerjaannya di Radio Televisi Afghanistan milik negara.

"Mereka mengatakan kepada saya bahwa rezim telah berubah. Anda tidak diizinkan bekerja, pulanglah," kata dia, seperti dilansir dari Reuters via Antara.

Wasima, yang menyaksikan konferensi pers Taliban dengan kedua putrinya, mengatakan dia khawatir peluang bagi perempuan akan berkurang di bawah Taliban, bahkan walaupun mereka sekarang mendesaknya kembali bekerja.

Baca Juga:Coba Turunkan Bendera Taliban, 3 Warga Afghanistan Tewas Tertembak

"Taliban mengatakan perempuan harus bekerja tetapi saya tahu pasti bahwa peluang akan berkurang," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini