Kantor Gubernur Kepri Dibobol Maling, Puluhan Unit Komputer Hilang

BEberapa unit komputer baru digondol pelaku, kerugian diperkirakan capai puluhan juta rupiah.

M Nurhadi
Rabu, 23 Juni 2021 | 08:40 WIB
Kantor Gubernur Kepri Dibobol Maling, Puluhan Unit Komputer Hilang
Kompleks kantor Gubernur Kepri di Pulau Dompak Kota Tanjungpinang. (ANTARA/Ogen)

SuaraBatam.id - Keamanan di  Kompleks perkantoran Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di Pulau Dompak, Tanjungpinang ditingkatkan usai sejumlah kantor organisasi perangkat daerah (OPD) dibobol maling.

Aksi pencurian yang diduga dilakukan sekelompok orang itu menyebabkan puluhan unit komputer hilang .

Sekda Provinsi Kepulauan TS Arif Fadillah sudah menginstruksikan masing-masing Kepala OPD agar mempersiapkan petugas pengamanan dalam (Pamdal) untuk menjaga keamanan kantor dengan memberdayakan tenaga honorer.

"Kalau cuma mengandalkan Satpol PP, jumlah personel terbatas," kata Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah, Selasa (22/6/2021).

Baca Juga:Rugi Banyak! Toko Laptop di Blitar Dikuras Maling, Bos Rugi Ratusan Juta

Ia menambahkan, Satpol PP akan mengkoordinir sekaligus memantau petugas Pamdal yang dibentuk para Kepala OPD tersebut.

"Cari sekitar enam orang petugas Pamdal untuk tiap-tiap OPD. Mereka ditetapkan langsung Kepala OPD," ujar Arif kepada Antara.

Ia berharap tidak ada lagi kejadian kantor OPD di lingkungan Pemprov Kepri disatroni maling, sebab dari laporan yang diterimanya sudah empat kantor OPD dibobol maling dalam sebulan terakhir. Antara lain Disperindag, Dishub, Dinas UKM dan Koperasi, dan terbaru Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP).

Bahkan, pelaku hanya mengambil komputer, dan yang terbaru tiga unit komputer milik DKP hilang dibawa pelaku, Sabtu (19/6).

"Dari total empat OPD itu kalau ditotalkan sudah puluhan unit komputer hilang," ungkap Arif.

Baca Juga:Maling Motor Kabur Tabrak Gerobak, Tertangkap Digebuki Sampai Babak Belur di Pamekasan

Arif juga sudah meminta Kepala Satpol PP Pemprov Kepri melaporkan peristiwa iti ke pihak kepolisian supaya pelaku dapat segera ditangkap.

"Ini tidak bisa dibiarkan. Harus ditelusuri siapa pelaku dan motif kejahatan yang dilakukan," tutup Arif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini