SuaraBatam.id - Sejumlah petugas kebersihan di Kabupaten Karimun merasa aneh saat menerima THR. Mereka curiga THR yang mereka terima dipotong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karimun.
Kecurigaan itu menguat lantaran tulisan di amplop THR dicoret dari awalnya terlihat Rp1.100.000 menjadi Rp600.000.
Jumlah tersebut jauh berbeda dibanding tahun lalu yang mencapai Rp1.100.000. Alhasil, salah seorang istri dari pekerja kebersihan ini memposting keluhannya di media sosial dan viral.
Begini unggahan akun Facebook bernama Suna tersebut:
Baca Juga:Terenyuh! 6 Potret Ammar Zoni dan Irish Bella Bagi-bagi Sembako THR Lebaran
"Rejeki yg kami terime sore smlam. Amplop tertulis Rp1,100,000 tp di coret pakai pulpen dan tertulis Ih senilai Rp500,000. Tahun ini di potong tanpe ade alasan dan jawaban,tahun depan pasti akan di Potong lg mcm ni. Hujan petir kilat angin panas Malam raye pon kami ttp kerje,semue tu km lewati demi mendapatkan hak kami,tp km di permainan, kami bkn mntk duet bupati tp km mntk hak km aje yg selame setahun yg harus km dpt kn penuh,..Bkn tk bersyukur tp yg jd pertanyaan km semue kenape THR di Potong tanpe ade alasan
Klo sekedar 100,000 rb yg di potong km tk kesah Ih, ini 600,000 rb hilang tk ade alasan aneh,..betol? aneh Buat pak bupati kami semue berharap bpk bisa ngerti perasaan km semue yg smlm dpt THR tk sesuai dngn amplop,.. THR km bkn nye besa klo pon ade masalah tentang keuangan tolong kasi km jawaban jngn diam dn hilang tk berkesan," bunyi postingan tersebut.
Menanggapi tuduhan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karimun, Sugianto mengakui adanya kesalahan teknis saat penulisan di amplop.
"Sepeserpun kami tidak ada melakukan pemotongan, dan THR yang diberikan sesuai dengan RKA dan itu dientri semua," ucapnya, Rabu (12/5/2021).
"Untuk tahun ini, memang segitu jumlahnya yaitu Rp 500 ribu. Itu juga telah sesuai dengan RKA," sambung Sugianto, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).
Baca Juga:Kabar Gembira, 1.159 Perusahaan di Jateng Telah Bayar THR
"Sehingga, tertulis jumlah THR sebesar Rp 1.100.000 yang akhirnya dicoret dan diganti dengan Rp 500 ribu. Itu kesalahan, tahun ini tidak sama dengan tahun lalu, sehingga pegawai kami beranggapan bahwa THR itu masih sama," ucapnya lagi.
Sementara, ia beralasan, untuk menukar kembali ampol tersebut ia mengakui membutuhkan waktu. Ada sekitar 400 petugas kebersihan, kata Sugianto baik di Karimun hingga ke pulau, yang harus diberikan THR.
"Dan juga saat membagikan THR itu kemarin sore, pegawai kita telah menjelaskannya," ujar Sugianto.
Masalah tersebut menurutnya hanya miskomunikasi, sehingga salah seorang istri dari petugas kebersihan memposting di media sosial.