SuaraBatam.id - Terungkap ternyata warga Dusun Pomahan, Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur pernah menolak proyek kilang minyak bumi di kawasannya. Sekarang menerima menerima dan menjual tanahnya, serta mendapatkan banyak uang.
Bahkan seluruh warga desa membeli mobil mewah yang diangkut truk derek.
Meski begitu, ternyata sejumlah warga Tuban sebelumnya dikabarkan sempat menolak proyek kilang minyak.
Bahkan, beberapa dari mereka disebut-sebut pernah melakukan demo.
Baca Juga:Cerita Petani Kampung Miliarder: Belum Bisa Nyetir, Beli 2 Mobil Sekaligus
Beredar di media sosial, sebuah video yang diklaim sebagai bukti adanya beberapa warga Tuban sempat menolak proyek kilang minyak.
Video tersebut dibagikan ulang oleh akun Instagram @smart.gram dari jejaring TikTok @arhie_last pada Kamis (18/2/2021).
Dalam video, ditampilkan dua kondisi kontras warga Tuban. Pada bagian pertama, diperlihatkan momen saat beberapa warga ramai berdemo menolak kilang minyak.
"Indonesia... Merdeka. Tolak Kilang Minyak. Tolak kilang minyak. Petani pantang mundur. Merdeka... Merdeka!" ucap rombongan warga di sana bersahutan.
Sementara, bagian kedua menampilkan video viral kondisi terbaru desa yang dipadati truk derek mengular.
Baca Juga:Tak Bisa Nyetir Beli Xpander, Ini Kisah Matraji dari Desa Miliarder Tuban
Truk dengan pengawalan polisi tersebut mengangkut mobil-mobil pesanan.
Video perbadingan kondisi warga Tuban tersebut menuai berbagai macam komentar. Beberapa pro dengan mereka, tetapi segelintir lainnya kontra.
"Karena uang lebih berharga daripada alam," komentar @nda*******du.
"Lawan dengan gigih tanahku hancurkan karena karena uang. Ekonomi yang mencekik dijadikan ajang pelebaran kekuasaan. Semoga saling menguntungkan," balas @ban****ja.
"Senang sesaat seperti yang sudah-sudah. Efeknya perekonomian di daerah tersebut meningkat. Warga yang uangnya dijadikan modal usaha berkembang pesat, yang uangnya buat foya-foya mendadak jatuh miskin," tutur @ale******wan.
Untuk melihat video yang telah disukai ribuan warganet tersebut, klik di sini.
Sebelumnya, Perangkat Desa Sumurgenung membenarkan bahwa video viral kedatangan 17 mobil benar baru saja dibeli oleh sekelompok warga desanya.
Pembelian secara berjemaah itu dilakukan usai uang ganti rugi lahan untuk proyek kilang minyak Tuban Pertamina atau New Grass Root Refinery (NGRR) wilayah Kecamatan Jenu dibayarkan.
Ia mencatat, total ada sekitar 176 mobil baru yang telah dibeli oleh warga sebagai dampak dari ganti rugi lahan proyek. Hal itu belum termasuk pembelian mobil bekas. Bahkan dalam satu kepala keluarga ada yang membeli dua sampai tiga mobil sekaligus.
Sementara itu, Kades Sumurgenung Gianto menyinggung kelompok warga yang pro-kontra dengan pembebasan lahan kilang minyak.
Dia mengatakan, berbagai merk jenis kendaran mobil telah dibeli warga desanya dan kloter terakhir kelompok warga yang sebelumnya pro - kontra pembebasan lahan kilang sampai akhirnya tahap konsinyasi pengadilan negeri.
"Mereka yang videonya viral berkelompok mulai penolakan hingga pengambilan uang konsinyasi. Mereka warga kami dan pendukung saya di Pilkades," papar Gianto.
Kilang minyak sempat ditentang pada 2019. Alasannya saat itu adalah warga merasa harga pembebasan lahan belum cocok.
Gianto menambahkan sekitar 280 warganya sebagai pemilik lahan terdampak pembangunan kilang Pertamina telah setuju lahanya di jual demi pembangunan proyek Nasional tersebut
"Semuanya warga Sumurgenung telah setujui lahannya dijual ke pihak Pertamina," ujarnya.