Warga Bintan Dihantui Demam Berdarah di Tengah Pandemi Covid-19

"Dari empat kasus ini, Kecamatan Bintan Timur paling banyak yaitu tiga kasus. Kemudian satu lagi kasusnya di Kecamatan Teluk Sebong," ujar Gama.

M Nurhadi
Rabu, 17 Februari 2021 | 17:44 WIB
Warga Bintan Dihantui Demam Berdarah di Tengah Pandemi Covid-19
Pasien demam berdarah dirawat di rumah sakit. (Shutterstock)

SuaraBatam.id - Belum selesai wabah Covid-19 melanda, saat ini warga Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan kembali diserang Demam Berdarah Dengue (DBD). Daerah tersebut saat ini mencatat rekor kasus DBD paling banyak

Disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan, dr Gama AF Isnaeni, sejak Januari-Februari 2021, ada empat warga yang dinyatakan mengidap DBD.

"Dari empat kasus ini, Kecamatan Bintan Timur paling banyak yaitu tiga kasus. Kemudian satu lagi kasusnya di Kecamatan Teluk Sebong," ujar Gama kepada Batamnews (jaringan Suara.com), Rabu (17/2/2021).

Para pasien tersebut merupakan warga Kijang Kota dan sempat menjalani perawatan di puskesmas serta rumah sakit. Sedangkan satu kasus DBD di Kecamatan Teluk Sebong dialami oleh warga Desa Berakit.

Baca Juga:Sepanjang Tahun 2020, Hampir 700 Orang Meninggal Karena Demam Berdarah

"Tidak ada warga yang meninggal dunia karena DBD di tahun ini," jelasnya.

DI tengah wabah Covid-19 yang belum mereda, sebut Gama, DBD jadi ancaman serius bagi kesehatan warga di Kabupaten Bintan dan meminta warga terus menjalankan hidup sehat.

Ia juga mengimbau agar juru pemantau jentik (Jumantik) dengan gerakan 1 rumah 1 jumantik terus ada di setiap pemukiman warga. Sehingga dapat mencegah penyakit yang ditimbulkan dari gigitan Nyamuk Aedes Aegypti ini.

"Memang sekarang musim kemarau jadi perkembangbiakan jentik tidak begitu pesat. Namun dengan adanya penampungan atau genangan air di sekitaran rumah jentik akan terus ada," katanya.

Baca Juga:Kemenkes: 661 Orang Meninggal Dunia Akibat Demam Berdarah Selama 2020

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini