Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Kamis, 13 Maret 2025 | 10:58 WIB
Polisi di Batam terlibat narkoba jaringan internasional [ilustrasi]

Hasil pengembangan yang dilakukan oleh Ditresnarkoba Polda Kepri mengarah kepada Briptu SS dan istrinya AA yang diduga terlibat dalam jaringan internasional peredaran narkoba.

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, menyatakan bahwa pihaknya sedang mendalami peran dari kedua tersangka tersebut.

"Kami sedang mendalami (peran), ada waktu penyidik untuk mendalami peran-peran keduanya sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2019 tentang Narkoba," ujarnya di Batam, Rabu.

Briptu SS terlibat jaringan narkoba internasional

Baca Juga: Polda Kepri Tangkap Briptu SS: Anggota Polresta Tanjungpinang Terlibat Kasus Narkoba di Batam

Ilustrasi narkotika, Penangkapan Briptu SS, Terlibat Jaringan Narkoba Internasional Jalur 'Golden Tree Angle'n [ilustrasi]

Briptu SS dan istrinya AA dikabarkan terlibat dalam jaringan narkoba internasional yang membawa sabu dari Malaysia melalui jalur laut.

Penyelundupan ini diduga memanfaatkan jalur "golden tree angle" yang dikenal sebagai rute favorit para penyelundup narkoba dari Malaysia menuju Indonesia.

Pandra menegaskan bahwa penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap apakah ada pihak-pihak lain yang terlibat dalam jaringan ini.

"Sedang didalami," tambahnya singkat. Pihak kepolisian akan terus mengintensifkan pengawasan serta operasi penangkapan terhadap jaringan narkoba yang mencoba menyusup melalui jalur rawan ini.

Selain itu, Bea Cukai Batam bersama Ditresnarkoba Polda Kepri juga terus berupaya memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak dalam mencegah penyelundupan narkoba, termasuk dengan melakukan patroli rutin di jalur-jalur yang dianggap rawan serta meningkatkan pengawasan di pelabuhan dan area perbatasan lainnya.

Baca Juga: Sabu 1 Kg Melayang, 9 Eks Polisi di Batam Lawan Penetapan Tersangka!

"Kerja sama ini akan terus diperkuat untuk memastikan bahwa jaringan narkoba internasional yang mencoba masuk ke Indonesia dapat digagalkan. Kami akan mengusut tuntas seluruh pelaku yang terlibat," kata Pandra.

Load More