SuaraBatam.id - Pengerjaan proyek dengan nilai Rp 195 juta saluran irigasi di Desa Gunung Putri, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), sudah rampung pada Desember 2020 lalu.
Miris, sebanyak 10 orang pekerja mengeluh hingga kini belum menerima upah selama bekerja.
Bahkan, dari kesaksian salah seorang pekerja, Katiran menyebutkan, bukan hanya upah pekerjanya saja yang belum dibayar. Tapi seluruh material proyek berupa batu, kerikil, sewa molen, papan mal, kayu bulat dan pasir pun belum juga dibayarkan.
"Kalau ditotal dengan upah kami kurang lebih Rp 50 juta lebih," ujarnya.
Baca Juga: Antisipasi Pelanggaran, DPRD Usul Pemda Kepri Bentuk Posko Pengaduan THR
Proyek sepanjang 92 meter milik Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui satuan kerja (Satker) Provinsi Kepri tersebut dikerjakan oleh CV. Abadi Jaya.
"Dari bulan November tahun 2020 lalu sampai sekarang belum di bayar bang, janjinya molor terus tidak bisa di pegang," sebut Katiran.
Kini sudah hampir enam bulan dirinya dan rekan-rekannya tidak digaji tanpa kejelasan dari pihak kontraktor. Ia mengaku pernah menanyakan terkait kejelasan upah tersebut ke sub kontraktor yang ada di Natuna.
Upah mereka pun dijanjikan akan diselesaikan sebelum bulan suci Ramadan. Dengan dalih sang bos CV. Abadi Jaya saat ini terkena Covid-19 di Jakarta, maka pembayaran belum bisa dilakukan.
Senada dengan Katiran, seorang pekerja lainya, Kadri mengaku bahwa selama ini sudah mencoba menghubungi pihak sub kontraktor yang ada di Natuna, namun tak pernah bisa.
Baca Juga: Aturan Larangan Mudik Sebabkan Masalah Baru, Kepulangan TKI Menumpuk
"Kalau ditelepon tak pernah diangkat, di-WA Atau SMS tak pernah di balas," ucap Kadri.
Dirinya juga mengaku gara-gara tunggakan pembayaran ini, para pekerja sampai tidak bertegur sapa dengan pemilik mesin mal semen karena uang sewa mesinnya tak kunjung dibayarkan.
Beberapa upaya pun telah dilakukan, salah satunya berinisiatif untuk mengirimkan surat melalui Desa Gunung Putri langsung ke pihak Kementrian PUPR di Jakarta. Hingga saat ini, usaha itu pun belum menuai hasil dan kejelasan.
Berita Terkait
-
Diupah Riki Rp1,1 Miliar, 3 WN India Pembawa Sabu 106 Kg di Kepri Kini Terancam Hukuman Mati
-
Ironi Bendungan Napun Gete: Diresmikan, Tapi Warga Masih Berebut Air
-
Dana Rp 2 T, Bendungan Cipanas Tingkatkan Pola Tanam 240 Persen
-
Konsep Sister Province: Hubei Jajaki Kerja Sama dengan Kepri
-
Kali Kota, The Flying River Buatan Belanda yang Membelah Kota Magelang
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Paser: Polda Kaltim Buru Pelaku, JATAM Desak Cabut Izin PT MCM
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
Terkini
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024
-
Melestarikan Mangrove, Mengangkat Ekonomi: Perjuangan Gari di Kampung Tua Bakau Serip, Desa Binaan Astra