
SuaraBatam.id - Penolakan warga terkait pembangunan tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT) PLN terus bergulir. Bahkan, perkara ini saat ini sudah lanjut di meja hijau.
Sejumlah saksi ahli dihadirkan dalam sidang gugatan yang digelar pada hari ini Kamis (11/2/2021). Salah satunya Prof Dr Ir Bambang Anggoro dari Institut Teknologi Bandung.
Bambang menganggap penolakan dari warga adalah hal wajar lantaran masyarakat belum sepenuhnya paham terkait dariasi dari tower SUTT.
"Timbul dugaan hal negatif, padahal tidak seperti itu," ucapnya.
Baca Juga: Pakai Motor Trail, PLN Tangani Area Terisolir Gempa Sulbar
Profesor bidang Teknik Tegangan Tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menjelaskan, ada dua jenis saluran tinggi di Indonesia.
Pertama, Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dengan tegangan hingga 500 KV, jenis ini biasa digunakan di Pulau Jawa. Hal itu karena pembangkit listrik yang berkapasitas besar banyak terdapat di daerah Jawa Timur sedangkan pemakaian terbanyak berada di daerah Jawa Barat.
Kemudian, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang saat ini tengah dibangun di Kota Batam oleh Bright PLN Batam. Dijelaskannya SUTT punya tegangan yang lebih kecil dan jaraknya juga tidak jauh.
Dalam pengaplikasiannya, kedua jenis pengantar listrik tersebut sudah merujuk pada aturan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dalam pembangunannya dilarang berdampak negatif pada lingkungan.
"Lingkungan yang dimaksud bukan hanya manusia, melainkan juga tumbuhan dan binatang sekitar," ujarnya.
Baca Juga: Pemkab Siak Nunggak Listrik, Sekda: Karena Server Informasi Tersambar Petir
Selain itu, WHO mengatur terkait tegangan listrik dibawah titik pengukuran tidak boleh lebih dari 5 Kv/m. Meski tetap ada, daya yang dikeluarkan sangat sedikit dan aman.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Gegara Nunggak Bayaran Listrik RSUD Bintan Hampir Tak Beroperasi
-
Alhamdulillah, Masyarakat Mantang Bisa Nikmati Listrik 24 Jam
-
Pemerintah Harus Manfaatkan Omnibus Law Agar Proyek Tol Listrik Lancar
-
Hujan dan Angin Kencang, 41 Gardu Listrik Terdampak, Serpong Gelap Gulita
-
Nganggur, Sarjana Ilmu Pemerintahan Ini Nekat Nyolong Kabel Listrik PLN
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 9 Rekomendasi HP Baterai Jumbo Minimal 6000 mAh, Kuat Berhari-bari Tanpa Powerbank
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan