Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 10 Februari 2021 | 19:10 WIB
Ilustrasi PLN [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]

SuaraBatam.id - RSUD Bintan hampir saja kesulitan beroperasi karena ketiadaan listrik sebab pemutusan jaringan dari PLN Rayon Kijang. Alasannya karena pihak RS diketahui menunggak pembayaran listrik pada Januari dan Februari 2021.

Disampaikan Manager PLN Rayon Kijang, Laisurani, RSUD Bintan sudah dua bulan menunggak bayaran listrik. Padahal, pihaknya sudah menyurati pihak RS agar segera membayar, namun sama sekali tidak ada jawaban.

"RSUD belum berikan kepastian bayar Januari sama Februari ini. Bahkan kemarin kami hampir mau padamkan listrik disana namun pertimbangannya lebih ke kemanusian jadi kami urungkan," ujar Laisurani, Rabu (10/2/2021).

RSUD Bintan diketahui nunggak bayaran sebesar Rp200.489.600 yang meliputi penggunaan listrik Januari Rp105.160.740 dan Februari Rp95.328.960.

Baca Juga: Listrik 52 Bangunan Pemkab & Spot Wisata di Siak Diputus PLN, Kok Bisa?

Hingga kini, PLN Rayon Kijang memberikan tenggat waktu pembayaran. Namun, bila sampai Kamis (11/2/2021) manajemen RSUD Bintan tidak melunasi tunggakan listrik maka pihaknya akan melakukan pemutusan sementara.

"Jika belum ada kepastian bayar, mungkin kami putus sementara. Namun kami sediakan mobile genset agar pelayanan di RSUD Bintan tidak terganggu, tinggal mereka belikan solar dan operasikan saja," ujarnya.

Belakangan, sebelum waktu tenggat, RSUD Bintan telah melunasi tunggakan listrik dua bulan sekaligus pada Selasa (9/2/2021) melalui Bank Riau Kepri.

"Semua kantor dinas dan lainnya sudah bayar listrik. Semoga tidak ada yang telat lagi membayarnya," ucapnya.

Baca Juga: Nunggak Sebulan, Listrik Museum Balairung Sri Diputus PLN

Load More