Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 02 September 2020 | 15:19 WIB
Sebagai ilustrasi PSBB Jakarta: Ojek online membawa penumpang melintas di kawasan Palmerah, Jakarta, Selasa (7/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBatam.id - Malang benar nasib Yulisman, seroang driver ojek online di Batam, Kepulauan Riau. Di tengah sulitnya cari uang di kala pandemi ia tertipu order fiktif jutaan rupiah. Peristiwa itu ia alami pada Senin (31/8/2020) lalu.

Kronologinya berawal saat Yulisman menerima pesanan dari pemilik akun Dibyo, untuk membelikan burger sebanyak 14 paket senilai Rp 1.008.000 dan diantarkan ke titik antar di SMK N 17 Batam.

“Diantarnya itu ke SMK Negeri 17, memang titik pengantarannya di sana. Tapi sampai di sana tidak ada orangnya, sudah saya telepon berkali kali, tapi tidak dijawab,” ujar Yulisman ketika dihubungi, Rabu (2/9/2020).

Lantaran tidak mendapatkan jawaban setelah berkali-kali ditelpon, ia akhirnya menyerah. Ia lantas mengadukan kejadian yang dialaminya tersebut Customer Service Gojek agar uangnya dikembalikan.

“Terus katanya tidak bisa cancel karena nominalnya terlalu besar. Jadi dia bilang, makanannya kasih ke panti asuhan baru fotonya kirim lewat email,” kata Yulisman kepada Batamnews (jaringan Suara.com).

Usai melaporkan hal itu, Pihak Gojek lantas memintanya untuk memberikan paket makanan tersebut ke Panti Asuhan Taman Seruni.

“Setelah itu saya segera mengirim foto ke pihak Gojek, awalnya sudah empat kali saya kirim, tapi nggak ada respon dari pihak Gojek. Sudah dua hari saya tidak ngojek setelah itu, tidak ada pemasukan saya. Tadi pagi baru saya hubungi lagi, baru mereka cancel,” ungkap Yulisman.

Yulisman mengaku bersyukur saat ini masalahnya sudah selesai dengan baik. Selain uang yang dia gunakan untuk orderan fiktif itu sudah dikembalikan oleh pihak Gojek, ia juga bersyukur bisa menjadi perantara sedekah ke Panti Asuhan.

“Masalahnya sudah selesai, karena sudah dicancel sama pihak Gojeknya. Jadi saldonya tidak jadi terpotong,” pungkasnya.

Load More