SuaraBatam.id - Beredar video yang diklaim menampilkan sejumlah orang menjemput paksa jenazah pasien Covid-19 dari Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam.
Sekelompok orang itu diduga merupakan anggota keluarga pasien, sedangkan pihak rumah sakit tak bisa berkutik melihat aksi tersebut.
Dikutip dari Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, beberapa orang membawa jenazah dengan keranda lalu membawanya ke mobil ambulans yang sudah dipersiapkan.
Melihat kejadian itu, tenaga medis yang memakai alat pelindung diri (APD) hanya bisa pasrah.
Baca Juga: Terciduk Edarkan Ekstasi, Oknum Satpol PP Tanjungpinang Dicokok Polisi
"Oke ya bang," kata salah seorang pembawa keranda setelah memasukkan ke ambulans.
Setelah memasukkan jenazah ke dalam ambulans, mereka mengucapkan terima kasih sambil berpamitan ke dokter.
"Makasih ya pak ya," ucap salah seorang.
"Semoga sukses (rumah sakit) Budi Kemuliaan," timpal penjemput lainnya.
Sebelum kejadian itu, sempat terjadi perdebatan antara pihak keluarga pasien dan tenaga medis.
Baca Juga: Kapolres Bantah Lakukan Tindakan Represif Terhadap Warga Pubabu
"Mohon maaf ya kalau ada salah-salah kata," ungkap seorang kepada salah seorang dokter.
Pria yang memakai baju batik bahkan sempat melemparkan guyonan.
"Makasih ya pak, saya sebetulnya covid juga, makanya saya pakai ini," ujar pria tersebut.
Pihak RS Budi Kemuliaan Buka Suara
Mengenai insiden tersebut, Direktur RS Budi Kemuliaan Batam, Dr Anjari memberikan konfirmasi
"Kejadiannya Selasa sekitar jam 10 malam," kata Anjari.
Dia juga membenarkan bahwa pasien yang dijemput paksa tersebut, adalah pasien positif Covid-19.
Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan swab yang telah dilakukan sebelumnya.
Namun hasilnya baru mereka dapatkan setelah jenazah dibawa paksa dari rumah sakit.
"Kami sudah berusaha membujuk agar warga dan keluarga bersabar. Tapi kita dari rumah sakit juga tidak menginginkan adanya kesalapahaman, karena tadi malam warga yang datang banyak sekali," kata Anjari.
Lebih lanjut, Anjari menerangkan salah seorang dokter dari RSBK tengah dimintai keterangan di Polresta Barelang mengenai kejadian tersebut.
"Coba (tanyakan) ke dokter Gilang aja ya, dia sepertinya lagi di Polresta untuk buat laporan," ujar Anjari, memungkasi.
Berita Terkait
-
Hanya Bayar Listrik 40 Ribu per Bulan! Ini Keajaiban PLTS di Pulau Terpencil
-
Desa Wisata Bakau Serip Batam: Pendorong Ekonomi Lokal di Era Jokowi
-
Modus Kapal Singapura Curi Pasir di Batam, 10 Ribu Meter Kubik Sekali Angkut!
-
XYZ Live Ground: Festival Musik Lintas Generasi Kembali Guncang Batam!
-
Setahun Tragedi Rempang: Warga Tabur Bunga, Tolak Relokasi Demi Nenek Moyang
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024
-
Melestarikan Mangrove, Mengangkat Ekonomi: Perjuangan Gari di Kampung Tua Bakau Serip, Desa Binaan Astra
-
Bangkitkan Ekonomi Lokal: Desa Wisata Batam Menjadi Ikon Pariwisata di Era Jokowi
-
Jeju Air Buka Rute Incheon-Batam, 3 Kali Seminggu! Cek Jadwalnya