SuaraBatam.id - Sidang kasus pembunuhan kembali digelar di Pengadilan Negeri Batam dengan terdakwa Ahmad Yuda, mantan Direktur RSUD Padang Sidimpuan. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Batam mendakwa Yuda dengan pasal pembunuhan berencana atas kematian Tetty Rumondang Harahap.
Yuda terancam hukuman berat, yaitu hukuman mati atau seumur hidup, sesuai dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana. Ia juga dijerat dengan Pasal 338 dan atau Pasal 351 KUHP terkait tindak pidana pembunuhan.
Pembunuhan ini terungkap saat korban ditemukan tewas terbakar di rumahnya di Kecamatan Batu Aji, Batam.
Melansir Batamnews, Yuda terbukti melakukan tindakan brutal dengan memukul korban dengan lesung, menikamnya, dan membakar jasad korban dengan 8 botol bensin dan 8 tabung gas.
Baca juga:
TNI Angkatan Udara Pamer Tiga Unit Pesawat Tempur HAWK 200 di Bandara Hang Nadim Batam
Sebut Nama Gibran, Ini Alasan Ahmad Sahroni Anggap Ridwan Kamil Lawan yang Mudah di Pilgub Jakarta
Yuda juga diduga mengambil harta berharga korban, termasuk 17 dokumen sertifikat tanah, rumah, dan sebuah mobil Alphard. Setelah melakukan aksinya, ia melarikan diri ke beberapa daerah sebelum akhirnya ditangkap di Pekanbaru, Riau.
Motif di balik pembunuhan ini diduga terkait masalah finansial. Korban menolak membiayai Yuda untuk maju sebagai calon Bupati Tapanuli Selatan dengan dana fantastis sebesar Rp 50 miliar.
Sebelumnya, istri siri Yuda berinisial BLP telah divonis 7 tahun penjara karena terbukti terlibat dalam pembunuhan tersebut. Kasus ini masih bergulir di pengadilan dan masyarakat menanti keadilan ditegakkan bagi korban dan keluarganya.