Kasus Covid-19 di Malaysia Meningkat di November, Ini Wilayah Paling Banyak Terdampak

Kasus covid-19 di Malaysia meningkat di bulan ini. Laporan tersebut disapaikan langsung Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM).

Eliza Gusmeri
Jum'at, 24 November 2023 | 13:07 WIB
Kasus Covid-19 di Malaysia Meningkat di November, Ini Wilayah Paling Banyak Terdampak
Ilustrasi pengobatan Covid-19 (unsplash)

SuaraBatam.id - Kasus covid-19 di Malaysia meningkat di bulan ini. Laporan tersebut disapaikan langsung Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM).

KKM melaporkan 2.305 kasus COVID-19 terjadi selama periode 12-18 November 2023 meningkat dibandingkan Pekan Epidemiologi sebelumnya yang mencapai 1.801 kasus.

Dalam pernyataan media yang diterima di Kuala Lumpur, Jumat, KKM menyebutkan peningkatan terjadi 28 persen pada Pekan Epidemiologi ke-46 tahun ini.

Namun KKM menyebut situasi masih bisa dikendalikan.Tingkat penerimaan penderita COVID-19 di fasilitas kesehatan menurun menjadi 2.0 per 100.000 penduduk pada pekan kemarin.

Baca Juga:Angka Perceraian Pasangan Muslim di Malaysia Meningkat

KKM mengatakan sebanyak 21 varian Omicron baru, terdiri dari 20 kasus Variant of Concern (VoC) dan satu kasus Variant of Interest (VoI). Secara kumulatif 785 kasus saat ini berkaitan dengan VoI di mana 783 kasus lokal sedangkan dua lainnya merupakan kasus impor.

Sementara Sarawak menjadi wilayah banyak terdapak mencapai 143 kasus, selanjutnya Selangor dengan 136 kasus, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur 119, di Melaka ada 117 kasus, 59 kasus di Johor, 52 kasus di Kedah, 37 kasus ada di Pulau Pinang, 24 kasus di Terengganu, 23 kasus di Sabah, 21 kasus di Kelantan, 16 kasus di Negeri Sembilan, 12 kasus di Perlis, masing-masing sembilan kasus di Perak dan Wilayah Persekutuan Putrajaya, serta delapan kasus di Pahang.

Hingga 31 Oktober 2023, lebih dari 16,34 juta atau sekitar 50,1 persen penduduk di Malaysia telah menerima dosis penguat atau booster pertama dan lebih dari 828 ribu orang lainnya menerima booster kedua.

KKM memperkirakan kemungkinan sedikit peningkatan kasus COVID-19 akan terjadi karena perjumpaan masyarakat dalam perayaan. Misalnya masyarakat Hindu di Malaysia baru saja merayakan Hari Deepavali pada 12 November lalu, dan masyarakat di Malaysia mendapat cuti tambahan sehingga mendapat libur akhir pekan lebih panjang pada pekan lalu. [antara]

Baca Juga:9 Nelayan Natuna Masih Ditahan di Malaysia, Apa Langkah Pemprov Kepri?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini