SuaraBatam.id - Sebanyak 88 warga negara China ditangkap dalam kasus love scamming di Batam, Kepulauan Riau. Melansir Antara, Polda Kepulauan Riau memastikan tidak ada korban warga negara Indonesia (WNI) dari kasus tersebut.
"88 tersangka love scamming ini, semuanya warga negara China. Korbannya tidak ada warga Indonesia, semuanya dari China," ujar Wakapolda Kepri Brigjen Pol Asep Safrudin saat menggelar konferensi pers di Batam Kepulauan Riau, Rabu (30/8).
Penggerebekan itu dilakukan pada Selasa (29/8). Namun kata dia, setelah dikembangkan, pihaknya menemukan dua lokasi lainnya yang masih berada di Kota Batam.
"Dari tiga lokasi itu, petugas berhasil mendapatkan barang bukti 947 telepon genggam, dokumen, komputer dan bukti kejahatan lainnya," kata dia.
Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Kepri Kombes Nasriadi mengatakan, untuk tiga lokasi di Batam yang digunakan dalam aksi tersebut yakni di komplek Industri Kara, komplek pertokoan di Sungai Panas dan salah satu hotel di Seraya.
Baca Juga:China Open 2023: Babak Awal, Ahsan/Hendra Bersiap Hadapi Juara Dunia
"Jadi mereka ini berpencar, tidurnya di Kawasan Industri Kara, kemudian waktu melakukan aksi love scamming ada beberapa tempat yang mereka gunakan. Karena untuk aksi love scamming itu butuh tempat khusus bagi wanita," ujarnya.
Lanjut dia, pelaku akan diserahkan ke Kepolisian China dengan mekanisme police to police.
Untuk diketahui, Love scamming adalah jenis penipuan di mana sang penipu mencoba memanipulasi korban secara emosional melalui hubungan romantis palsu.