Segera Direlokasi, Ini Sejarah Kampung Aceh yang Tak Terpisahkan dari Batam

Sebelumnya, aparat keamanan menyita 13 mesin Gelper, 4 pucuk senjata tajam dan 6 unit sepeda motor tanpa surat pada Selasa 28 Maret 2023 lalu.

Eliza Gusmeri
Selasa, 04 April 2023 | 12:47 WIB
Segera Direlokasi, Ini Sejarah Kampung Aceh yang Tak Terpisahkan dari Batam
Kampung Aceh. (Foto: dok. Batamnews)

SuaraBatam.id - Kampung Aceh Batam dikabarkan segera direlokasi karena merebaknya Penyakit masyarakat (Pekat) di sana.

Sebelumnya, aparat keamanan menyita 13 mesin Gelper, 4 pucuk senjata tajam dan 6 unit sepeda motor tanpa surat pada Selasa 28 Maret 2023 lalu.

Selain itu juga diamankan sebanyak 2 unit timbangan digital, 35 alat hisap sabu dan 10 ikat plastik plastik bening kecil.

Operasi kemudian berlanjut dengan pembongkaran 7 bangunan di Kawasan Kampung Aceh.

Baca Juga:Tanah Retak di Ponorogo: Warga Meminta Relokasi, Namun Bupati Belum Bisa Berjanji

Sebelum direlokasi, Kampung Aceh Batam punya sejarah yang tak bisa dilupakan begitu saja dari Batam.

Berdasarkan pengakuan seorang warga Aceh yang lama menetap di Batam, bahwa kampung itu tak dapat dipisahkan dari warga Aceh.

Wan Pase bercerita waktu pertama kali kampung itu terbentuk banyak warga Aceh datang ke sana.

“Dimana sekitar era 80-an itu banyak warga Aceh yang hijrah ke Batam dan menetap di sana. Kemudian membentuk komunitas kecil. Sama-sama orang yang lari Aceh demi menyelamatkan diri semasa konflik,” ujar pria yang dijuluki Geuchik Aceh ini, dari artikel yang dimuat mediaaceh.co via Batamnews--jaringan suara.com.

Warga Aceh semakin banyak ketika karena jadi tempat transit orang Aceh sebelum akhirnya menyeberang ke Malaysia.

Baca Juga:Waktu Imsak di Batam Hari Ini 4 April 2023

“Di sana ada area tanah milik otoritas Batam, tepatnya di Simpang Dam, Kelurahan Mukakuning, Batam. Awalnya, beberapa warga Aceh mendirikan bangunan di area itu. Kemudian kian tahun bertambah banyak dan jadilah seperti perkampungan,” ujar Wan Pase.

Beberapa tokoh asal Aceh, kata dia, pernah tinggal di sana. “Tak usah kita sebutkan nama, tak enak,” ujarnya lagi.

Karena daerah itu sudah banyak dihuni oleh warga dan kebanyakan merupakan pendatang dari Aceh, kata Wan Pase, akhirnya diberilah nama Kampung Aceh.

“Nama Kampung Aceh sendiri lebih dikenal dari Mukakuning. Semua orang tahu kalau ditanya dimana Kampung Aceh? Namun tak semua warga Batam tahu dimana Mukakuning,” ujarnya lagi.

Sekitar tahun 2005, kata Wan Pase, Kampung Aceh tak lagi menjadi milik pendatang asal Aceh.

“Ada sejumlah pendatang dari daerah lain yang juga menetap di sana. Namun nama Kampung Aceh tetap. Sayangnya, kasus temuan narkoba membuat Kampung Aceh disorot negatif serta sering dikaitkan dengan Aceh. Padahal, orang yang tinggal di Kampung Aceh saat ini sudah beragam dan berasal dari berbagai daerah,” katanya lagi.

Berita Terkait

Bandar sabu asal Aceh, Usman Sulaiman diketahui kabur usai menjalani operasi tumor.

news | 16:00 WIB

Selain menyelamatkan 17 orang korban calon PMI ilegal, pihaknya juga mengamankan tiga orang yang diduga sebagai pengurus pemberangkatan calon PMI ilegal tersebut.

sumut | 17:48 WIB

Menurut Mahyudin, jamaah calon haji Riau 1444 H/2023 M terbang dalam 13 kloter penuh dan 1 kloter gabungan.

riau | 17:55 WIB

Usman merupakan narapidana dengan hukuman 20 tahun dalam kasus sabu-sabu dengan barang bukti 25 kilogram.

sumatera | 11:36 WIB

Kata dia, Hang Nadim sedang berupaya membuka jalur penerbangan ke Indonesia Timur karena selama ini belum tersedia.

batam | 20:32 WIB

News

Terkini

Seorang warga, Aditya, menyebut untuk mendapatkan air ia mengandalkan membeli air tangki.

News | 16:48 WIB

Pada 2 musim terakhir BRI telah menjadi sponsor BRI Liga 1.

News | 16:30 WIB

Suplai air di Muka Kuning hingga Batuaji, Batam kembali terganggu karena perbaikan pipa air di depan Kecamatan Sagulung.

News | 21:29 WIB

Anggaran Pilkada 2024 lebih rendah dibandingkan pilkada sebelumnya karena adanya anggaran untuk membeli perlengkapan alat pelindung diri (APD).

News | 11:41 WIB

Iuran BPJS Ketenagakerjaan 523 nelayan di Tanjungpinang akan ditanggung Pemerintah Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melalui dana APBD tahun anggaran 2023.

News | 11:27 WIB

Kegiatan ini diyakini dapat memberi kesempatan bagi para pegolf junior untuk bersinar.

News | 20:15 WIB

Sementara pelakunya diketahui adalah anak-anak pelajar SD hingga SMP, dengan nama-nama R, W, H, dan Z.

News | 18:47 WIB

Harga daging ayam naik dari Rp 33 ribu, sekarang naik menjadi Rp 40 ribu per kilogramnya.

News | 18:04 WIB

Rombongan Warga Desa Pangke Barattersebut sempat memblokir pintu masuk perusahaan sejak pagi.

News | 17:55 WIB

Terlebih ketika Luna datang ke ultah Maxime. Dugaan lain kedekatan mereka yakni terciduk memakai cincin yang sama saat liburan ke Paris beberapa waktu lalu.

News | 17:51 WIB

Hal tersebut buntut pemberitahuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait adanya krisis listrik di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, dalam beberapa minggu

News | 17:42 WIB

Namun, hingga kini jembatan itu masih belum diperbaiki.

News | 17:31 WIB

Ia menanam padi dibelakang paviliun rumahnya di Jalan Nusantara I, Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang.

News | 16:43 WIB

Kata dia, sebelumnya harga daging ayam mencapai Rp Rp42.000 per kilo.

News | 16:32 WIB

Dakwaan dibacakan di Pengadilan Negeri (PN) Tanjungpinang pada Rabu (24/5) kemarin.

News | 16:13 WIB
Tampilkan lebih banyak