Anggota DPR Syaiful Huda Sayangkan Sikap PSSI yang Merasa Tak Bersalah Atas Tragedi Kanjuruhan

Syaiful Huda juga tidak setuju mengaitkan tragedi Kanjuruhan dengan potensi sanksi dari FIFA.

Eliza Gusmeri
Kamis, 06 Oktober 2022 | 17:48 WIB
Anggota DPR Syaiful Huda Sayangkan Sikap PSSI yang Merasa Tak Bersalah Atas Tragedi Kanjuruhan
Tembakan gas air mata ke arah tribun penonton di Kanjuruhan Malang [Twitter]

SuaraBatam.id - Baru-baru ini Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda menyayangkan sikap PSSI yang merasa tidak bersalah atas tragedi Kanjuruhan.

"Saya menangkap (sepertinya) PSSI tidak merasa bersalah, padahal Panpel dan PT Liga itu merupakan bagian dari tubuh mereka sendiri. Misal, Panpel dianggap kaki, PT Liga dianggap sebagai bagian tubuh bagian tengah dan otaknya ada di PSSI. Yang mengatur, yang merencanakan, dan yang bikin skemanya adalah PSSI," ungkap Syaiful Huda, dilansir dari hops.id, Kamis, 6 Oktober 2022.

Syaiful Huda juga tidak setuju mengaitkan tragedi Kanjuruhan dengan potensi sanksi dari FIFA.

"Menjadi tidak relevan jika tiba-tiba ada yang mendorong tragedi maut Kanjuruhan Malang menjadi alasan mengapa kita (Indonesia) di-banned FIFA," ucap Syaiful Huda.

Baca Juga:Tindak Tanduk Ketua PSSI Iwan Bule Pasca Tragedi Kanjuruhan

Selain itu, ia juga mengungkapkan apabila hal itu terjadi maka tidak ada solidaritas dan tidak mengerti tragedi besar seperti ini.

Selain, itu anggota partai PKB itu juga menegaskan bahwa PSSI harus segera melakukan perubahan sistemik untuk sepakbola Indonesia.

“Jangan sia-siakan 125 korban. Harus ada perubahan sistemik bagi pengelolaan masa depan sepakbola kita. Ini tragedi terburuk abad ke-21 dalam konteks sepakbola. Kejadian buruk ini menginspirasi dan mengubah total pengelolaan sepakbola Indonesia," tegasnya.

Hal yang dibicarakan oleh Syaiful Huda memang ada kaitannya dengan fakta di lapangan, yang mana Panpel dan jajarannya mengabaikan rekomendasi untuk mengubah jadwal pertandingan antara Arema FC vs Persebaya.

Sebagai informasi, buntut dari tragedi Kanjuruhan ini membuat Arema FC diberi sanksi dan denda oleh PSSI sebesar Rp250juta, dilarang menggelar pertandingan di Malang, Ketua Panpel (Abdul Harris) dan Security Officer (Suko Sutrisno) dilarang berkecimpung di lingkup sepakbola seumur hidup, dan Arema harus menggelar partai kandang tanpa penonton hingga akhir musim.

Baca Juga:Doa Bersama Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Suporter Metro: Kemanusiaan di Atas Segalanya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini