SuaraBatam.id - Seorang penumpang di pesawat Singapore Airlines mengaku membawa bom di bagasinya dan menyerang awaknya.
Polisi diberitahu tentang ancaman bom pada penerbangan Singapore Airlines SQ33 dari San Francisco, Rabu (28/9/2022) sekitar pukul 2.40 pagi, kata pernyataan itu dilansir Berita Harian dari AFP.
Akibatnya, pemerintah Singapura mengirim jet tempur untuk mengawal penerbangan pesawat tersebut.
Namun, akhirnya pesawat mendarat dengan selamat di Bandara Changi sekitar tiga jam kemudian, dengan dikawal oleh jet tempur.
Baca Juga:4 Jet Tempur Buatan Uni Soviet yang Pernah Digunakan AURI pada Masa Orde Lama
"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa seorang penumpang pria berusia 37 tahun mengklaim ada bom di tas tangannya dan menyerang awaknya," kata pernyataan polisi, dilansir dari Batamnews--jaringan suara.com.
Tersangka ditahan oleh kru dan kemudian ditangkap karena membuat ancaman palsu tindakan terorisme, selain diduga menggunakan narkoba.
"Singapore Airlines dapat mengkonfirmasi seorang penumpang nakal yang diduga menyerang seorang anggota awak dan membuat ancaman bom pada penerbangan SQ33," kata juru bicara maskapai tersebut.
Penumpang dan anggota awak turun seperti biasa setelah pemeriksaan keselamatan pesawat selesai, tambah mereka.
Di halaman Facebook-nya, Kementerian Pertahanan Singapura mengatakan jet tempur F-16 mengawal pesawat ke Bandara Changi, di mana penjinak bom militer dan polisi bandara menentukan bahwa klaim penumpang itu salah.
Baca Juga:IPW Minta Polri Dalami Pemakaian Jet Pribadi oleh Brigjen Hendra, Sugeng Bilang Begini Didepan MKD
Angkatan Udara sebelumnya mengerahkan jet tempur untuk mengawal maskapai komersial setelah ancaman bom pada 2018 dan 2019.