SuaraBatam.id - Penulis kontroversional Salman Rushdie ditikam oleh orang tak dikenal saat akan memberikan pidato di Chautauqua, New York, Jumat (12/8/2022) kemarin.
Penulis yang hidup bertahun-tahun dengan ancaman karena menulis buku Ayat-ayat Setan ini ditikam di perut dan lehernya.
Lantas, apa saja fakta-fakta terkait penikaman Salman Rushdie?
Berikut 4 fakta terkait penikahan Salman Rushdie:
Baca Juga:Penulis Buku Ayat-ayat Setan Ditikam di New York, Azab Salman Rushdie?
1. Salman Ditikam Diatas Panggung
Salman Rushdie ditikam saat berbicara di panggung dalam acara di New York pada hari Jumat kemarin.
Penulis 14 novel ini muncul di Chautauqua Institution di barat New York untuk berbicara tentang pentingnya AS menawarkan suaka bagi penulis dan seniman lain di pengasingan.
2. Ditikam Pria Bertopeng
Kemudian, saat Salman diperkenalkan kepada sekitar 2.500 orang, seorang pria yang mengenakan topeng hitam menyerbu panggung dan mulai menyerang Rushdie.
Baca Juga:Profil Salman Rushdie, Penulis Novel Ayat-ayat Setan yang Ditikam di New York
Pria tersebut meninju dan menikamnya beberapa kali, menurut keterangan saksi.
Penonton pun bergegas untuk membantu dan menangkap tersangka sebelum polisi negara bagian menangkapnya.
3. Salman Alami Luka Serius dan Terancam Buta
Setelah kejadian, Salman langsung dilarikan ke rumah sakit dan sedang menjalani operasi untuk luka-lukanya, yang meliputi luka di leher dan perut.
Seorang dokter di acara tersebut menggambarkan luka Salman sebagai "serius, tetapi dapat dipulihkan". Sementara, moderator acara juga diserang dan mengalami cedera wajah.
Kabar terbaru menyebut, Salman Rushdie terancam mengalami kebutaan akibat serangan tersebut.
"Berita itu tidak bagus. Salman kemungkinan akan kehilangan satu mata; saraf di lengannya terputus; dan hatinya ditusuk dan dirusak," kata Andrew Wylie, juru bicara Rushdie, Jumat (12/8/2022) malam, dikutip dari The Guardian.
4. Pelaku Penikam Salman Sengaja Beli Tiket Acara
Polisi telah mengidentifikasi tersangka sebagai Hadi Matar, 24 tahun dari New Jersey yang membeli tiket untuk acara tersebut.
Pihak berwenang yakin dia bertindak sendiri dan belum menemukan indikasi motifnya.
Kini, publik pun menyoroti soal keamanan acara terlebih sosok Salman telah menghadapi ancaman selama beberapa dekade dan hadiah lebih dari $3 juta ditawarkan oleh pemerintah Iran untuk siapa saja yang membunuhnya.
Kontributor : Maliana