Tetapi, kasus ini semakin berlanjut setelah pihak skincare sebelah justru kembali menggugat dengan pembatalan merek PSt0re Glow ke Pengadilan Niaga di Medan.
Septia pun merasa heran karena pihaknya merasa merek dagangnya sangat berbeda dengan merek dagang pelapor.
Terlebih, merek dagang pelapor ia sebut belum mempunyai produk dan tidak pernah berproduksi karena terdaftar untuk kelas 3.2 yaitu minuman serbuk instan, bukan untuk kosmetik yang seharusnya berada di kelas 3.
"Majelis hakim Medan mengabulkan gugatan Mbak S dengan pertimbangan, satu, merek PSt0re Glow dianggap menyerupai merk sana, dan kedua, upaya pendaftaran PSt0re Glow dianggap mendopleng produk sana yang sudah terkenal.
Baca Juga:Seorang Penari Ngaku Punya Anak dari Suami Zaskia Gotik, Kalina Oktarani Dituding Sakit Kelamin
Sedangkan merek Mbak S belum sekalipun mempunyai produk, jadi bagaimana kita bisa dianggap mendompleng produk mereka sedangkan mereka tidak pernah berproduksi," kata Septia.
Kontributor : Maliana
- 1
- 2