Rida K Liamsi: Mahathir Mohamad Tak Punya Dasar Klaim Kepulauan Riau, Ini Fakta Sejarah yang Sebenarnya

Sejumlah tokoh dan budayawan Melayu di Kepulauan Riau akhirnya angkat bicara dan menjelaskan melalui sejarah Kepulauan Riau.

Eliza Gusmeri
Rabu, 22 Juni 2022 | 16:15 WIB
Rida K Liamsi: Mahathir Mohamad Tak Punya Dasar Klaim Kepulauan Riau, Ini Fakta Sejarah yang Sebenarnya
Rida K Liamsi. (suara.com/ist)

SuaraBatam.id - Pernyataan mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad belum lama ini bahwa Kepulauan Riau (Kepri) seharusnya diklaim jadi bagian dari negara Malaysia, menjadi kontroversi.

Sejumlah tokoh dan budayawan Melayu di Kepulauan Riau akhirnya angkat bicara dan menjelaskan melalui sejarah Kepulauan Riau.

Sastrawan dan budayawan Melayu, Rida K Liamsi menegaskan, Mahathir Mohamad tidak memiliki dasar mengklaim Kepulauan Riau.

Bahkan menurut tokoh Kepulauan Riau ini, Indonesialah yang bisa mengklaim Johor dan Singapura, Pahang serta Terengganu, sebagai bahagian dari Indonesia.

Baca Juga:Kejati Riau Periksa Mantan Rektor UIN Suska Terkait Dugaan Korupsi BLU Ratusan Miliar Rupiah

Namun demikian, dikatakan Rida K Liamsi yang dianugerahi Datok Seri Lela Budaya ini, menyampaikan setelah berdirinya Malaysia sebagai negeri yang merdeka, dengan wilayah persekutuan yang ada sekarang ini, secara politik klaim berdasarkan jejak kesejarahan yang lalu itu sudah selesai dan tidak relevan lagi.

"Jauh dari kontroversi ini, dalam hal hubungan budaya rumpun bangsa melayu ini akan tetap hidup dan tetap merasa serumpun dan sebangsa, meskipun dengan raja yang berbeda," kata Rida, Rabu (22/6/2022).

Dalam tulisanya, Rida menjelaskan, ketika Sultan Mahmud Syah Melaka wafat tahun 1528 di Pekan Tua, Kampar (Indonesia sekarang ), dia digantikan anaknya Alaudin Riayat Syah sebagaI Sultan Melaka.

Karena terus menerus dalam ancaman Portugis dan Konflik politik sesama penerus Melaka, di Pekan Tua, Alaudin pergi ke Pahang dan ingin menjadi Sultan di sana, karena Pahang meski jadi kerajaan sendiri, tapi tunduk ke Melaka.

Tetapi dia telah ditolak oleh penerus Melaka lainnya yang berkuasa di Pahang (dinasti Muhammad Syah), lalu Alaudin pergi ke Johor.

Baca Juga:Selundupkan 29 Kg Sabu dan Ekstasi dari Malaysia, Dua Warga Tanjung Balai Ditangkap

Dan dia diterima di negeri yang tidak beraja ini, dan kemudian mendirikan kerajaan di sana. Sejak 1529 itu sampai tahun 1721, kerajaan itu disebut kerajaan Johor ( Pahang, Terengganu dan Riau ).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini