SuaraBatam.id - Ketidakharmonisan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar - Marlin kian menjadi perbincangan.
Hal tersebut juga disorot oleh Pengamat politik sekaligus akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), Sultan Abdul Rahman.
Diketahui, karena isu tersebut, keduanya jarang hadir bersama dan sebaliknya Marlin juga kerap tak terlihat dalam acara maupun kegiatan kepemerintahan Provinsi Kepulauan Riau.
"Isu keretakan antara Kepri 1 dan 2 ini, sudah menjadi rahasia umum. Perselisihan keduanya juga terlihat, meskipun keduanya tidak menyampaikan secara langsung ke publik," ujar Abdulrahman, Selasa (17/5/2022).
Baca Juga:Hanya UAS yang Ditolak Masuk Singapura, Imigrasi Batam Sebut Dokumennya Lengkap
Kata mantan jurnalis ini, ukuran keretakan keduanya sulit digambarkan. Karena politik itu dinamis, apakah kembali berpasangan atau berkoalisi, namun saat ini keduanya tergambarkan tidak harmonis.
Ia menilai, tidak harmonisnya pasangan gubernur dan wakil gubernur hanya terlihat dari sejumlah acara dan kegiatan yang keduanya jarang terlihat bersama.
Kemudian jarang dilibatkan, wakil gubernur dalam pengambilan kebijakan di Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.
"Tapi dalam serapan anggaran, tidak ada masalah yang berarti. Dampak di legislatif juga tidak terlalu panas. Kemudian jalannya roda kepemerintahan yang dijalani OPD juga tidak terdampak, dengan renggangnya tensitas politik tersebut," jelasnya.
Menjadi perhatian saat ini, lanjut Abdulrahman, dari beberapa bulan terakhir, Walikota Batam Muhammad Rudi mulai mengunjungi sejumlah daerah di Kepulauan Riau.
"Suami Wakil Gubernur Marlin Agustina, sekarang sudah mulai intens mengunjungi sejumlah daerah, kemarin di Lingga, Karimun ke Tanjungpinang juga sudah beberapa kali, terakhir menghadiri Reuni Akbar SMAN 1 Tanjungpinang," katanya.
Aktifitas yang dilakukan Rudi, tentu dinilai sebagai "Tebar Pesona" untuk meraih simpati dari berbagai kalangan. Pendekatan ini, juga semakin menggambarkan keseriusan Walikota Batam tersebut untuk menuju Pilkada yang akan datang.
Dua tokoh tersebut, yakni Ansar Ahmad dan M Rudi yang digadang-gadangkan calon kuat yang akan menuju Pilkada 2024. Sehingga, hal yang wajar pada tahun ini mulai mencari simpati masyarakat.
"Kalau Ansar terbar pesonanya tidak akan terlihat, karena beliau merupakan gubernur yang melaksanakan kegiatan di seluruh kabupaten/kota di Kepri. Namun untuk M Rudi, ke sejumlah daerah di luar Batam akan menjadi penilaian pendekatan politik menjelang Pilkada mendatang," pungkasnya.
Syarat Kepentingan Politik di Balik Reuni Akbar SMA 1 dan 2 di Tanjungpinang
Pengamat politik Kota Tanjungpinang sekaligus akademisi, Robby Patria mengatakan meskipun tujuan utama dalam ajang reuni akbar baik sekolah dan perguruan tinggi adalah menjalin silaturahmi, tidak akan bisa menghindar dari penilaian kepentingan politik.
"Acara reuni akbar yang dihadiri tokoh-tokoh politik, akan susah mau dihilangkan atau di hindarkan ketidak adanya aroma politik," ujar Robbi.
Dengan adanya perkumpulan dalam acara reuni, tentu juga akan dimanfaatkan untuk menarik simpati dukungan. Menurutnya hal tersebut wajar-wajar saja.
"Namun kehadiran keduanya di acara reuni juga belum dapat menjamin seluruhnya. Kembali lagi eksistensinya membuat hati para pemilih nantinya," pungkas Robbi.
Kontributor : Rico Barino