Terpisah, setelah dibebaskan visa dan karantina, kini wisman Singapura tidak lagi diwajibkan tes PCR. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Buralimar menyambut baik yang saat ini kembali diberikan kemudahan-kemudahan. Dengan ini, akan terus meningkatkan kunjungan wisman ke Kepulauan Riau.
"Kebijakan ini menjadi keunggulan komparatif kita, karena kedekatan atau proximity dengan Singapore dan Malaysia. Kedekatan ini terjalin dalam bisnis perdagangan keluarga dan lain-lain. Sampai sekarang dan ini kita manfaatkan juga untuk pariwisata," ujar Buralimar, Rabu (6/4/2022).
Buralimar kembali menyebutkan dengan adanya kebijakan tersebut, pihaknya akan terus berupaya menggelar event mendukung pariwisata. Kepulauan Riau tidak hanya punya budaya dan alam, juga kerap menggelar event kreativitas seperti event sport tourism yang mendunia di Bintan dan Batam.
"Ini harus dikembangkan terus. Sebagai pintu masuk kedua negara di tahun 2019, dimana ada 2,8 juta wisman, memberikan efek yang baik untuk perekonomian Kepri dan menghasilkan devisa untuk negara," jelasnya.
Baca Juga:Gubernur: Wisman Singapura Tak Perlu Lagi Tes PCR Datang ke Kepri
Selain itu, kata Buralimar, kebijakan khusus untuk Kepri, terutama diskresi terhadap wisatawan. Pihaknya tetap dorong wisatawan nusantara (wisnus) dari sejumlah provinsi yang sejalan dengan peningkatan wisman.
Untuk datang ke Kepri memerlukan transportasi udara karena letaknya relatif jauh dari beberapa provinsi. Hanya 1 atau 2 provinsi seperti Riau dan Jambi yang relatif dekat melewati jalur laut.
"Jadi kalau mengandalkan Wisnus saja kita kalah dengan provinsi lain. Ke depan Batam dan Bintan di Kepri yang sudah punya dua bandara. Bisa dijadikan hubungan internasional ke Provinsi lain, seperti saat ini Sumbar menjajaki kerjasama itu," imbuhnya.
Buralimar berpendapat, Kepri khususnya di Batam dan Bintan dapat dijadikan etalase promo budaya untuk Provinsi lain dan Provinsi lain pun bisa membuat event-event di Bintan dan Batam yang bisa didatangi oleh wisman dari Singapore dan Malaysia. Termasuk ekspatriat yang bekerja di sana dan wisman negara lain yang datang ke Singapore dan Malaysia.
Kepri bisa jadi masa depan Pariwisata Indonesia. Apalagi ada Natuna dengan geoparknya. Anambas dengan pulau terindahnya. Lingga dengan asal budaya melayunya dan tanah para raja-rajanya.
Baca Juga:Bidang Intelijen Tergabung Dalam Satgas untuk Awasi Peredaran Minyak Goreng di Kepri
"Membangun pariwisata itu, saat ini tidak semata budaya. Basisnya bukan semata budaya, tapi kreativitas, semua bisa dijual untuk pariwisata. Contoh kreativitas adalah ekonomi kreatif, tapi bukan semata UMKM. Walaupun UMKM bagian dari Ekraf. Juga sport tourism itu bentuk kreativitas. Itu semua ada di kepri," pungkasnya.