"Kalau dulu saya pakai yang (merk) siip. Sekarang karena mahal, jadinya beli yang curah," ujarnya.
Namun, Tinah mengeluhkan minyak goreng curah juga mahal seperti di sebuah warung kelontong di kawasan Bintan Centre dengan harga Rp 19.000 seliter.
"Itu juga hanya satu toko saja yang jual harga segitu. Minyaknya tidak dipajang, kalau ada yang beli saja baru dikeluarkan," pungkas Tinah.
Disperdagin: Belum Ada Distributor Minyak Curah di Tanjungpinang

Harga minyak goreng curah di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau dijual di atas harga ederan tertinggi (HET), sebesar Rp 19.000 - Rp20.000 per liter.
Kepala Bidang (Kabid) Stabilisasi Harga Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Tanjungpinang, Mohammad Endy Febri, mengatakan selama ini di Kota Tanjungpinang belum ada distributor minyak goreng curah.
Toko dan warung di Tanjungpinang, lanjut Edny, belum bisa menjual dengan harga minyak goreng sesuai HET Rp 14 per liter dan Rp 15.500 per kilogram (Kg).
"Karena toko-toko membeli minyak goreng curah sudah dengan harga tinggi dan menjual ke masyarakat juga menjadi tinggi," kata Endy saat dihubungi.
Namun, jelas Endy kembali, dalam waktu dekat akan hadir distributor minyak goreng curah di Tanjungpinang. Ada salah satu PT di Tanjungpinang yang sudah berkomunikasi dan telah disetujui oleh produsen minyak goreng curah di Batam.
Baca Juga:Bukti Kasus Mafia Kartel Minyak Goreng Nasional Ditemukan, KPPU Ungkap Ada Monopoli
"Hadinya distributor ini untuk akselerasi harga sesuai HET di Tanjungpinang. Dalam waktu dekat sudah ada distributor resmi minyak goreng curah," kata Endy.