Malaysia Buka Pintu Perbatasan, Batam Tawarkan Wisata Pulau

Kebijakan dari Pemerintah Malaysia ini diharapkan dapat berpengaruh terhadap program Travel Bubble yng dicanangkan oleh Pemerintah Pusat selama ini.

Eliza Gusmeri
Kamis, 10 Februari 2022 | 14:09 WIB
Malaysia Buka Pintu Perbatasan, Batam Tawarkan Wisata Pulau
Suasana Pelabuhan Rakyat Belakang Padang (partahi/suara.com)

SuaraBatam.id - Pada 1 Maret Pemerintah Malaysia, yang memutuskan membuka kembali perbatasannya secara penuh.

Kebijakan dari Pemerintah Malaysia ini diharapkan dapat berpengaruh terhadap program Travel Bubble yng dicanangkan oleh Pemerintah Pusat selama ini.

Saat ini Batam terus melakukan pembenahan di sektor pariwisata, hingga akhirnya Pemerintah Pusat dapat mengambil kebijakan yang menguntungkan bagi seluruh sektor pariwisata.

Salah satu persiapan yang dilakukan, adalah pengembangan sektor pariwisata di wilayah Hinterland, seperi wilayah Belakang Padang.

Baca Juga:Covid-19 di Batam Capai 200 Kasus, M. Rudi: Jangan Terlalu Khawatir, Tetap Waspada

"Saya memiliki ide untuk wisata keliling pulau. Bagi wisman yang belum tahu, Belakang Padang ini memiliki banyak pulau dengan ciri yang berbeda-beda," kata Wali Kota Batam, M. Rudi, kepada suarabatam.id, Kamis 10 Februari 2022.

Guna mendukung ide ini, Rudi juga menerangkan bahwa telah menganggarkan proyek Tol Laut, yang membutuhkan dua unit kapal tongkang, yang mampu dibuat untuk mengangkut penumpang maksimal 200 orang.

Proyek yang diharapkan dapat berjalan pada tahun ini, diutarakan akan disinkronkan dengan para pengemudi kapal pancung, yang melayani rute Sekupang-Belakang Padang setiap harinya.

"Tongkang yang jalan seperti kapal. Dilengkapi dengan kafe dan fasilitas lainnya. Transportasi tongkang ini bisa keliling pulau," lanjutnya.

Wisata keliling pulau ini akan dikelola oleh pemerintah dan swasta, serta menggandeng seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga:Seorang Pedagang Pisang di Batam Tewas di Kamar Kos, Wajah Membiru dan Hidung Berdarah

"Mereka yang membawa boat pancung saat ini, itu yang menjadi prioritas. Karena hidup mereka ada disitu. Kalau tongkang jalan, maka boat pancung akan berhenti," katanya.


Penerapan Prokes untuk Wisata

Rudi menilai penerapan kebijakan ini, harus dibarengi dengan penerapan prosedur yang tegas dalam menyambut Wisatawan Mancanegara (Wisman).

Rudi menerangkan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan para ahli, varian Omnicron yng saat ini kembali merebak, dapat diatasi kurun waktu 5-4 hari.

Hal ini telah dibuktikan, dengan proses penyembuhan pasien yang terkonfirmasi positif Omnicron di Batam.

"Untuk itu kemarin saya keluarkan kebijakan, siapapun yang positif langsung dikarantina di Rumah Sakit. 5-6 hari mereka langsung dinyatakan sembuh, walau sebelumnya mereka tidak menunjukkan gejala atau dalam keadaan sehat," paparnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini