SuaraBatam.id - Nurul Arifin meyakini jika kepergian anaknya, Maura Magnalia adalah takdir yang terbaik. Namun, Ayah Maura, Mayong Suryo Laksono mengungkapkan bahwa putrinya pernah mengalami depresi hingga harus berkonsultasi ke psikolog.
Kondisi mental yang mendadak menurun itu diduga menjadi pemicu kondisi kesehatan Maura sebelum mengembuskan nafas terakhirnya.
"Maura kan memang ya biasa remaja, depresi, stres, jadi konsultasi ke psikolog, ke psikiater," jelas Mayong, dikutip dari herstory.
Namun bagi Nurul bahwa Maura adalah anak yang cerdas, ia juga mengatakan jika putrinya suka untuk tampil berbeda dari yang lain soal penampilan.
Baca Juga:9 Anak Artis Meninggal di Usia Muda, Terbaru Maura Putri Nurul Arifin
Nurul menceritakan bahwa Maura senang berpenampilan unik dan nyentrik dengan mengukir tato di tubuhnya sebagai bentuk ekspresi diri. Maura juga sempat curhat memilih untuk mentato tubuhnya lantaran merasa terkekang sebagai anak politisi yang selalu dituntut memiliki citra baik.
"Dia itu sangat pintar, Maura itu orangnya sangat cerdas, mungkin karena cerdasnya jadi eksentrik, tatonya seluruh badan gitu. Ketika saya melarang dia bilang 'jangan melarang saya' karena jadi anak seorang politisi itu nggak gampang, dia harus banyak yang dibatasi, jadi ya dia larinya ke badannya sendiri," kenang Nurul.
Untuk diketahui, Maura Magnalia ditemukan asisten rumah tangganya sudah meninggal dunia di meja makan pada Selasa, (25/1/2022). Dikabarkan Maura Magnalia mengalami serangan jantung sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Kepergian Maura Magnalia yang terkesan mendadak di usianya yang masih muda membuat sang ibunda Nurul Arifin merasa begitu terpukul dan kehilangan.
"Kami jelas betul-betul kehilangan, kami punya anak dua, jadi sekarang anak kami tinggal satu. Tapi apa yang Maura hadapi sekarang adalah yang terbaik buat Maura," ucap Nurul kepada awak media saat ditemui di rumah duka.
Baca Juga:Nurul Arifin Bingung Sebelum Meninggal Maura Magnalia Sempat Minta Maaf Dan Sebut Lelah