SuaraBatam.id - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikenal sebagai sosok yang kerap bikin kontroversi.
Gara-gara itu, Trump seolah 'diharamkan' merambah dunia maya akibat perilaku kontroversialnya.
Pengusaha ternama itu disebut membuat sebuah aplikasi media sosial bernama Truth Social. Aplikasi ini direncanakan meluncur di iOS pada 21 Februari 2022 mendatang.
Mengutip The Verge, Sabtu (8/1/2022), aplikasi Truth Social dibesut oleh Trump Media and Technology Group (TMTG).
Perusahaan media Trump yang dipimpin oleh mantan Representative AS, Devin Nunes. Disitat dari Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, media sosial Truth Social sejatinya mirip dengan Twitter.
Berdasarkan screenshot di App Store listing, page Profil dari Truth Social terlihat persis dengan milik Twitter. Di bagian unggahan media sosial tersebut terdapat ikon balasan, retweet, dan bagikan.
Truth Social menyebut setiap unggahan dari tiap individu penggunanya sebagai "truth". Sebutan ini serupa dengan Twitter yang menyebut unggahan penggunanya sebagai "tweet."
Sementara, retweet sebuah truth berarti membagikan kembali truth yang diunggah pengguna.
Desain Truth Social yang sangat mirip dengan Twitter ini dianggap bukan kebetulan belaka.
Pasalnya, Twitter menjadi media sosial andalan Trump selama bertahun-tahun, hingga ia dilarang secara permanen di Twitter sejak Januari 2021.
Penyebab larangan permanen itu terkait dengan adanya kerusuhan di Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021.
Sementara itu, TMTG tidak segera menanggapi pernyataan dari The Verge perihal Truth Social. Namun sejauh ini diketahui Truth Social telah diluncurkan dalam versi beta untuk tamu undangan.
Informasi tersebut diumumkan langsung oleh Donald Trump pada Desember lalu, sebagai bagian dari kemitraan TMTG dengan situs berbagi video Rumble, yang akan menyediakan teknologi video untuk streaming di Truth Social.
Meski belum dirilis, Truth Social telah menuai beberapa kontroversi. Misalnya, Truth Social dibuat menggunakan source code Mastodon.
Namun pada Oktober lalu, Mastodon menerbitkan pernyataan yang menyebut Truth Social melanggar lisensi software Mastodon.
Penyebabnya Truth Social mengklaim bahwa Mastodon adalah hak milik dan karena Truth Social tidak membagikan source code-nya kembali.
Pihak Mastodon pun meyebut sudah mengirim surat resmi kepada kepala petugas hukum Truth Social. Surat ini meminta agar source code dibagikan dan Truth Social menambahkan bagian "open source" ke situs webnya.