SuaraBatam.id - Kekhawatiran masuknya virus Covid-19 varian Omicron pada kondisi nilai tukar rupiah akhirnya terjadi. Kondisi tersebut membawa nilai rupiah anjlok atas mata uang global di kisaran Rp14.300 per dolar AS pada perdagangan Selasa, 21 Desember 2021.
Menilik data perdagangan RTI, rupiah terkoreksi -0,08% ke level Rp14.373 per dolar AS. Meski tipis, rupiah juga tengah memerah atas mata uang global lainnya, seperti dolar Australia (-0,08%), poundsterling (-0,08%), dan euro (-0,12%). Baca Juga: Dari Buntung Jadi Untung, Perusahaan Milik Keluarga Riady Cuan Ratusan Miliar Rupiah!
Sebagian besar mata uang Asia juga ikut menekan rupiah, kecuali won (0,08%) dan baht (0,54%). Dengan kata lain, rupiah keok melawan ringgit (-0,15%), dolar Singapura (-0,14%), dolar Hong Kong (-0,11%), yuan (-0,04%), dan yen (-0,03%).
Mata uang Asia bergerak variatif terhadap dolar AS. Bersama rupiah, mata uang yang memerah terhadap dolar AS meliputi baht dan yen.
Baca Juga:Jadi Pemenang, 3 Ibu Pengusaha Kuliner Rumahan Ini Raih Modal Usaha Ratusan Juta Rupiah
Sementara mata uang Asia yang menguat atas dolar AS meliputi dolar Taiwan, dolar Singapura, won, dolar Hong Kong, dan yuan.