Hal ini bertolak belakang dengan keadaan yang menyebutkan pasokan lancar dan kuota masih tersedia.
Menurut analisis yang dilakukan Disperindag Batam, saat ini ternyata masih tersisa 87 kl (Kilo Liter) dan estimasi bertahan hingga bulan Desember.
"Tapi kenyataannya, semua berebut, hal ini menjadi alasan tim turun ke lapangan dari kemarin," tegasnya.
Amsakar juga mengingatkan, sosialisasi sangat penting dalam rangka menerapkan kebijakan baru.
Baca Juga:Remaja Disodomi Lompat dari Ruko di Batam, Kerap Diancam Pakai Silet
Hal ini akan mengurangi respon yang berlebihan dari masyarakat saat pemberlakuan.
"Saya minta Disperindag konsen betul, agar bisa mengurangi persoalan, dan mengkoordinasikan ke Pertamina dan prov, karena ESDM ini ranah kwenangan provinsi," ujarnya.
Tim akan terus turun untuk menertibkan pelangsir ini, dan saat ini kendaraan pelangsir ditahan di Mako Satpol PP untuk barang bukti.
"Bukan menghilang namun dipindahkan karena barang bukti ada banyak, dan perlu lokasi yang cukup luas," paparnya.
Dari data yang dihimpun, sidak pelansir BBM bersubsidi telah dilakukan sejak Kamis (30/9/2021) lalu.
Baca Juga:Tak Tahan Kerap Disodomi, Remaja Nekat Lompat dari Lantai 3 Ruko di Batam
Hingga saat ini Disperindag Batam dan Pertamina berhasil menemukan 24 unit kendaraan pelansir BBM yang ditemukan di beberapa lokasi SPBU.