Peserta di kedua kelompok, yakni waktu rendah dan tinggi melaporkan kesejahteraan yang lebih rendah daripada kelompok waktu luang sedang.
Para peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki waktu luang yang rendah merasa lebih stres daripada mereka yang memiliki jumlah sedang di mana berkontribusi pada kesejahteraan yang lebih rendah.
Tetapi mereka yang memiliki waktu luang yang tinggi merasa kurang produktif daripada mereka yang berada dalam kelompok sedang. Hal ini yang membuat mereka juga memiliki waktu luang yang memiliki kesejahteraan mental yang lebih buruk.
Baca Juga:Burnout Akibat Pekerjaan Sering Terjadi, Inilah Kunci untuk Mengatasinya!
- 1
- 2