SuaraBatam.id - Spesies kelinci belang langka dari Sumatera berhasil diselamatkan oleh petugas satwa liar Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi setelah ditemukan diunggah oknum warga di Facebook.
Spesies kelinci belang merupakan salah satu hewan paling angka di dunia, dan diketahui jumlahnya tidak lebih dari seratus ekor di dunia. Spesimen kelinci itu disimpan pada abad 20 di museum Belanda. Keberadaannya sempat dinyatakan menghilang sebelum akhirnya dinyatakan keberadaannya melalui tangkapan kamera.
Kelinci dianggap sebagai spesies paling langka di antara semua lagomorph (kelinci, terwelu, dan pika).
Hewan langka ini diidntifikasi komunitas konservasi serta pejabat dari Taman Nasional Kerinci Seblat dijual pihak tidak bertanggungjawab di Facebook dan segera melakukan penyelamatan.
Baca Juga:E-TKP Dipalsukan, Mantan Kadis Dukcapil Jambi Diperiksa Polisi
Petugas yang berpura-pura jadi calon pembeli lantas menemui seorang petani yang menangkap hewan itu secara kebetulan di tepi taman di sebelah sungai yang baru saja banjir deras. Kelinci itu mengalami luka ringan di bagian panggulnya – kemungkinan terjadi selama banjir bandang.
Deborah Martyr, manajer program dari Fauna & Flora International (FFI) yang menjadi penasihat Unit Perlindungan & Konservasi Harimau, mengatakan kesempatan tak terduga untuk mengamati spesies yang sulit dipahami seperti itu memiliki makna ilmiah yang sangat besar.
“Sangat sedikit yang diketahui tentang hewan ini. Satu-satunya spesimen dari Sumatera berasal dari masa penjajahan Belanda – dan berada di Belanda, bukan Indonesia,” kata dia dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh FFI.
Martyr mengatakan petugas dari taman nasional menjelaskan kepada petani apa yang dia miliki.
“Begitu petani yang menangkap kelinci ini memahami kelangkaannya, dia senang melihatnya kembali ke taman nasional,” katanya.
Baca Juga:Hendak Menuju Lokasi Kebakaran, Satu Unit Mobil Damkar Jatuh ke Jurang 2 Meter
Kelinci langka itu kini telah dilepaskan kembali dengan aman ke hutan oleh penjaga taman, di lokasi yang dipilih berdasarkan data tangkapan kamera peneliti.