SuaraBatam.id - Empat bayi yang baru saja lahie ke dunia selama Juli 2021 jadi piatu sejak lahir karena ibunda mereka meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif Covid-19.
Peristiwa yang terjadi di Blitar ini jadi salah satu kasus menyedihkan dampak wabah Covid-19. Disampaikan Penanggung jawab Ruang Bayi RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Siti Masruroh, bayi harus dikeluarkan dari kandungan ibunya saat usia kandungan memiliki harapan hidup tinggi, yakni antara 32-40 minggu. Terlebih, kondisi ibu sudah kritis.
"Kondisi ibu sangat kritis, sudah terpasang ventilator. Operasi sesar kami lakukan di ruang ICU karena kondisi ibu tidak memungkinkan jika dipindah ke ruang operasi. Ada empat kelahiran sesar, semua bayinya selamat namun nyawa sang ibu tidak bisa kami selamatkan," papar Siti, Selasa (3/8/2021).
Ia sendiri mengaku bersyukur karena empat bayi itu lahir dengan kondisi sehat. Dalam durasi 24 jam, pasca lahir, bayi itu dikonfirmasi negatif virus corona dengan metode PCR.
Baca Juga:Data Vaksin Pemerintah Pusat dan Jateng Kacau, Ganjar Temukan Masalah Ini
Untuk kelahiran tanggal 17 Juli, bayi lelaki dengan berat 2,6 kg dan panjang 50 cm. Pada tanggal 19 Juli, lahir bayi perempuan dengan berat 2,6 kg dan panjang 47 cm. Kelahiran pada 21 Juli, bayi perempuan dengan berat 1,7 kg dan kelahiran 29 Juli, bayi perempuan dengan berat badan 2,5 kg.
Berdasarkan data Koordinator Bidan Maternal COVID-19 RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Zamnul Alfi, selama Januari sampai Juli 2021 setidaknya 280 ibu hamil yang dirawat intensif di rumah sakit tersebut.
Dari jumlah tersebut, hasil tes PCR menunjukkan sebanyak 215 pasien ibu hamil terkonfirmasi positif Covid-19 dan sisanya negatif.
"Dari 215 yang terinfeksi Corona, sebanyak 13 orang ibu hamil meninggal ketika melahirkan. Mereka mengalami desaturasi karena dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi kritis," jelas Zamnul, melansir Batamnews.
Dari total ibu hamil positif Covid-19 itu, 9 orang meninggal pasca-sesar dan empat orang dalam kondisi hamil dengan usia kandungan di bawah 26 minggu.
Baca Juga:Usai Vaksin Covid-19, Pfizer Buat Pil untuk Cegah Memburuknya Gejala
Para ibu hamil yang meninggal dunia karena virus corona tersebut rata-rata berusia 30-35 tahun dan diketahui tidak memiliki komorbid.
Sedangkan sebanyak 202 bumil selamat dan kembali sehat usai melahirkan bayinya. Dengan rincian kelahiran normal ada 115, operasi sesar sebanyak 68, kuret ada 13 bumil dan kelahiran di bawah 7 bulan sebanyak 15 orang. Di antara mereka, ada juga yang mengalami keguguran sebanyak 28 orang dan kelahiran konservatif sebanyak 11 orang.
Menurut Zamnul, minimnya pengetahuan penanganan COVID-19 pada bumil menjadi faktor utama kematian. Mereka diduga terinfeksi dari anggota keluarganya, namun enggan memeriksakan kesehatan pada layanan kesehatan terdekat.
"Dari beberapa kasus, kami temui bumil terpapar dari suaminya yang bergejala. Tapi mereka enggan atau takut periksa. Jadi, dibawa ke rumah sakit itu kondisinya sudah kritis dengan saturasi sangat rendah. Untuk itu kami harapkan, masyarakat khususnya ibu hamil, secara terbuka memeriksakan kesehatan secara berkala," pungkas Zamnul.