SuaraBatam.id - Tidak kalah dengan Indonesia, Filipina beri bonus Rp 9,5 miliar dan rumah untuk lifter putri Hidilyn Diaz yang berhasil meraih medali emas cabang olahraga angkat besi putri Olimpiade Tokyo 2020.
Medali emas tersebut jadi yang pertama bagi Filipina dalam 97 tahun terakhir. Diaz meraih medali emas angkat besi kelas 53 kilogram (kg) putri dengan total angkatan 224 kilogram pada Senin (26/7/2021).
Medali emas ini sendiri jadi yang kedua setelah meraih perak pada Olimpiade Rio Brasil pada 2016 lalu.
Melalui Harry Roque, Presiden Filipina Rodrigo Duterte berjanji memberi bonus sebesar 33 juta peso atau sekitar 660 ribu dolar AS atau Rp 9,5 miliar.
Baca Juga:Tersingkir dari Olimpiade Tokyo, Praveen/Melati Minta Maaf ke Masyarakat Indonesia
Bonus ini belum termasuk bonus yang dijanjikan berbagai pengusaha dan badan olahraga Filipina yang diperkirakan mencapai 10 juta peso atau setara Rp 2,8 miliar.
“Seluruh bangsa Filipina bangga dengan Anda,” terang Roque melansir Terkini.id --jaringan Suara.com.
Perjuangan Diaz sebelum meraih medali emas menginspirasi banyak orang. Sebelum tampil di Olimpiade Tokyo 2020 Diaz terpaksa tinggal di Malaysia dengan kondisi secukupnya karena adanya larangan bepergian akibat wabah Covid-19. Kendati dalam kondisi terjepit, Diaz tetap berlatih giat dengan peralatan seadanya.
“Saya merindukan ibu saya dan makanannya. Tapi inilah yang saya inginkan, inilah yang saya suka lakukan (meraih emas),” beber Diaz, mengisahkan kondisinya menjelang Olimpiade Tokyo 2020.
Atas prestasinya tersebut, Diaz bahkan diusulkan mendapat Legiun Kehormatan Filipina. Wakil Ketua Senat Filipina, Camille Villar mendesak Duterte memberi lencana kehormatan tersebut karena sejarah yang telah dibuat Diaz.
Baca Juga:Katie Ledecky Sabet Medali Emas di Nomor Baru Renang Olimpiade
Legiun Kehormatan Filipina merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan presiden kepada seseorang yang dianggap berjasa kepada bangsa tanpa melalui persetujuan anggota legislatif.