Sejarah Jembatan Barelang: Dibangun Zaman Soeharto Hingga Dikaitkan Raja Melayu Riau

Pembangunan enam jembatan yang menghubungkan Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, pulau Rempang, Pulau Galang, dan Pulau Galang Baru ini memakan waktu 6 tahun sejak 1992.

M Nurhadi
Selasa, 15 Juni 2021 | 07:59 WIB
Sejarah Jembatan Barelang: Dibangun Zaman Soeharto Hingga Dikaitkan Raja Melayu Riau
Jembatan Barelang (Instagram/GacilPotret)

Dan yang paling akhir dari proyek jembatan ini adalah Jembatan Barelang VI yang diberi nama Jembatan Raja Kecik, menghubungkan antara Pulau Galang dengan Pulau Galang Baru. Namun, penyebutan Jembatan Barelang dengan nama-nama raja tak begitu populer bagi penduduk setempat.

Diklaim Kokoh Satu Abad Tapi Rusak

Struktur bangunan Jembatan Barelang yang didirikan sejak akhir era 90-an ini diklaim mampu bertahan dan tidak akan roboh hingga satu abad. Namun, pada 2016 di Jembatan Barelang I pernah ada 9 dari 112 kabel penahan badan jembatan itu putus.

Belum diketahui secara pasti penyebab putusnya kabel-kabel penahan tersebut. BP Batam sebagai pihak pengelola jembatan itu lantas melakukan perbaikan dan menjamin bangunan jembatan itu tetap kokoh.

Baca Juga:Mahasiswi Coba Bunuh Diri di Toilet SPBU Dumai, Ternyata Ini Penyebabnya

Misteri Paling Populer Jembatan Barelang

Jembatan megah ini juga tidak bisa lepas dari urban legend atau cerita misteri yang beredar di tengah masyarakat. Salah satu misteri yang paling populer di tengah masyarakat itu adalah kejadian orang bunuh diri dari jembatan.

Jembatan Barelang (Instagram/GacilPotret)
Jembatan Barelang (Instagram/GacilPotret)

Berdasarkan catatan milik Direktorat Pengamanan Aset (Ditpam) BP Batam kejadian orang bunuh diri dengan cara terjun bebas dari Jembatan Barelang berkisar antara 15 hingga 20-an kasus per-tahun. Meski sering disebut bunuh diri oleh warga sekitar, beberapa kasus di antaranya tidak dikonfirmasi oleh pihak Kepolisian setempat sebagai kasus bunuh diri karena beberapa dari kasus yang terjadi merupakan akibat tindak kejahatan maupun kecelakaan.

Sering kali korban dari kasus misterius di Jembatan Barelang I yang punya ketinggian sekitar 30-an meter itu ditemukan oleh tim penyelamat dalam keadaan tak bernyawa, bahkan ada yang tak berhasil ditemukan karena langsung terbawa oleh gelombang laut meski tidak jarang ditemukan dalam keadaan selamat.

Kasus demi kasus yang terjadi di Jembatan Barelang bukan berarti tidak mendapat perhatian dari masyarakat setempat. Salah satu pemerhatinya dari elemen masyarakat yang tergabung dalam organisasi Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat) Kota Batam.

Baca Juga:Waduh! Percobaan Bunuh Diri Anak Perempuan Meningkat Saat Pandemi

BP Batam sebagai pemegang kebijakan dan pengelola utama jembatan itu didesak oleh Perpat. Salah satu tuntutannya adalah BP Batam diharapkan memagari sepanjang kiri kanan jembatan agar kasus orang jatuh dari jembatan bisa ditanggulangi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini