SuaraBatam.id - Pandemi Covid-19 yang hingga kini masih menjangkit di Batam, Kepulauan Riau tidak hanya berpengaruh terhadap kawasan industri dan usaha.
Namun kondisi ini juga menghentikan kreativitas warga yang tinggal di RT 02 dan RT 04 dan kedua kawasan RT kini dikenal sebagai Kampung Seni Batam.
Salah satu pengagas Kampung Seni Batam, Asep menjelaskan, terhentinya usaha para pelaku seni di kawasan ini telah terhenti sejak satu tahun belakangan.
Ironisnya, kegiatan yang biasanya diikuti oleh para Ibu Rumah Tangga (IRT) yang berlokasi di Rumah Kreatif Kampung Seni itu sudah tidak terlihat lagi.
Baca Juga:Mengenal Difabel Zone, Pengrajin Batik di Bantul dengan Skala Internasional
"Dulu saat awal dibentuk seru sekali mas, biasa berkumpul dan membuat kerajinan tangan bersama. Tapi sudah setahun rumah krearif kosong dan tidak ada kegiatan lagi. Karena larangan berkumpul di masa pandemi ini," paparnya saat ditemui di galeri lukisnya, Senin (31/5/2021).
Asep yang juga merupakan salah satu pelukis di Kota Batam itu, menceritakan salah satu alasan terbentuknya Kampung Seni. Salah satunya menghidupkan wisata serta mendatangkan pendapatan untuk warga.
"Dibentuk setahun lalu, seharusnya Kampung Seni menjadi tujuan wisatawan apabila ingin mencari souvenir yang menandakan mengenai Kota Batam," lanjutnya.
Sebelum dinyatakan sebagai Kampung Seni, awalnya Asep dan beberapa warga di Perumahan Bida Kharisma hanya ingin memperindah kawasan pemukiman mereka dengan cara melakukan gotong royong pembersihan lingkungan.
Namun hal ini kemudian menjadi memunculkan ide dari beberapa seniman lukis di kawasan tersebut, guna memanfaatkan tembok rumah warga sebagai kanvas bagi karya mural mereka.
Baca Juga:Sempat Dapat E, Anies Minta Kemenkes Kaji Ulang Indikator Penilaian Penanganan Covid-19
Hasil mural di tembok rumah warga ini lantas viral, kemudian dilihat oleh beberapa warga lainnya sebagai spot bagi foto yang menarik bagi media sosial.