SuaraBatam.id - Provinsi Kepri kembali disorot Presiden RI Joko Widodo terkait perkembangan wabah virus corona yang kian merajalela belakangan ini.
Dalam satu kesempatan pengarahan secara virtual kepada kepala daerah se-Indonesia, Senin (17/5/2021) kemarin, Jokowi menginstruksikan seluruh jajaran di daerah agar memantau parameter wabah di wilayahnya.
“Saya minta gubernur, bupati, walikota, danrem, dandim, kapolda, kapolres, kejati, kejari, seluruh sekda dan asisten semuanya harus tahu angka-angka (parameter) seperti ini di setiap daerahnya sehingga tahu apa yang harus dilakukan,," tegas Jokowi.
Presiden juga menyoroti sejumlah provinsi di Indonesia yang Bed Occupancy Ratio (BOR) atau penggunaan tempat tidur yang cukup tinggi di RS.
Baca Juga:Arus Balik, Tiga Pemudik yang Melintasi Bekasi Reaktif Covid-19
“Ada beberapa provinsi yang masih di atas 50 persen. Ini tolong semua gubernur, bupati, dan walikota tahu angka-angka ini. Tiga provinsi hati-hati, Sumatera Utara BOR-nya 56 persen, Kepulauan Riau BOR-nya 53 persen, Riau BOR-nya 52 persen. Kalau yang masuk ke rumah sakit banyak artinya memang harus super hati-hati,” tuturnya, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).
Menanggapi hal itu, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, bahwa lonjakan kasus Covid-19 di Provinsi Kepri belakangan ini salah satunya disebabkan oleh kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia.
“Kedatangan PMI yang membawa kasus-kasus positif ini terus kita antisipasi dengan pembentukan Satgasus untuk kepulangan PMI. Kita juga menambah tempat karantina untuk menampung mereka,” ujarnya.
Data dari Satgas Covid-19 Provinsi Kepri pada Senin (17/5/2021) menuliskan, total kasus konfirmasi Covid-19 di Provinsi Kepri sebanyak 13.526 orang, dengan 1.759 di antaranya kasus aktif. Sedangkan 300 orang sudah dinyatakan meninggal dunia, dan 11.467 orang dinyatakan sembuh.
Baca Juga:Waspada Lur! Muncul Puluhan Klaster Covid-19 dari Keluarga di Kota Semarang