SuaraBatam.id - Kementerian Kesehatan melaporkan adanya satu temuan kasus baru mutasi virus SARS-CoV-2 varian B1525 di Batam, Kepulauan Riau sejak Februari lalu. Kasus varian baru virus corona yang pertama kali ditemukan di Inggris ini merupakan kasus impor.
Disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, kasus teridentifikasi pada satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia yang pulang ke Indonesia.
Saat ini, sudah ada lima varian virus corona di Indonesia yang berhasil teridentifikasi, yakni varian D614G, B117, N439K, E484K, dan B1525.
"Iya, ada satu kasus B1525 di Batam spesimen dari Februari ya, dari pelaku perjalanan ya, PMI dari Malaysia," kata Nadia dilansir Batamnews (jaringan Suara.com).
Baca Juga:Laga Tottenham vs Man United Disensor Habis-habisan di Iran, Kenapa?
Meski demikian, Nadia tak menjelaskan lebih jauh terkait detail kapan warga tersebut kembali di Indonesia. Namun dipastikan temuan itu diidentifikasi melalui metode pemeriksaan strain virus baru Whole Genome Sequence (WGS) pada Februari lalu.
Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes ini juga memastikan PMI tersebut sudah dinyatakan negatif Covid-19. Hasil penelusuran kontak tidak didapati kontak erat yang ikut terpapar corona dengan varian ini.
"Aman, sudah dicek tidak ada yang positif," kata dia, Kamis (15/4/2021).
Namun, Nadia juga menjelaskan belum menerima informasi detail dari total jumlah kontak erat dari temuan warga tersebut.
Varian yang telah menjangkiti lebih kurang 40 negara ini diketahui membawa mutasi E484K yang dikhawatirkan bisa mengurangi efektivitas vaksin. Melansir CNA, seorang pejabat kesehatan senior Malaysia mengatakan varian B1525 juga lebih dapat menular.
Baca Juga:Bantah Isu Beli Derby County, Raja Sapta Oktohari: Hoax!
B1525 punya kemiripan genom dengan varian B117 dan mengandung beberapa mutasi yang dikhawatirkan peneliti, termasuk mutasi E484K pada protein yang ditemukan di permukaan virus yang berperan penting untuk penetrasi ke dalam sel.
Mutasi E484K merupakan varian virus corona yang muncul di Afrika Selatan dan Brasil. Mutasi ini dinilai berbahaya sebab membantu virus menghindari antibodi dan diketahui memberi tingkat resistensi terhadap beberapa vaksin.