SuaraBatam.id - Vaksin Covid-19 kembali diberikan kepada pelaku usaha wisata di Batam. Direktur Eksekutif, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Batam, Eddy Sutrisno menyebutkan ada 100 pelaku pariwisata divaksin pada gelombang kedua.
“Pada gelombang pertama Maret lalu, sebanyak 20 pelaku pariwisata telah divaksin Covid-19, terdiri dari ketua asosiasi dan perhimpunan pariwisata yang berdomisi di Batam,” ujar Edy.
Ia menambahkan, vaksinasi yang digelar pada pada Senin (22/3/2021) tersebut merupakan program dari Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).
"Hari ini kita kembali melanjutkan vaksinasi Covid-19 bagi pelaku pariwisata, alhamdulillah hari ini sebanyak 100 orang divaksin," katanya.
Baca Juga:Pelaku Pariwisata Gunungkidul yang Daftar Vaksinasi Belum Capai 10 Persen
Langkah ini guna mendukung terobosan Safe Travel Corridor Arrangement (STCA) atau Pengaturan Koridor Perjalanan yang Aman pada dua zona oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Sebelumnya di kawasan Nongsa sendiri, 1.500 pelaku pariwisata telah di vaksin Covid-19 disaksikan oleh Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno dalam rangka mempersiapkan Travel Bubble. Ini angin segar bagi Batam dan Bintan Kepri," jelasnya.
Vaksinasi yang menyasar pelaku Pariwisata Kota Batam ini akan terus berlanjut untuk mendapatkan kepercayaan dan membuktikan Kepri siap menerima wisatawan.
Langkah ini diapresiasi Ketua Perhimpunan Rumah Makan Indonesia Kota Batam, Endang Sumantri.
“Vaksin Covid-19 program yang bagus dalam rangka menggairahkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.
Baca Juga:Mulai April 2021, JK Sebut Masjid Bisa Jadi Tempat Vaksinasi Covid-19
Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi ini sebagai langkah pemerintah dalam menyelesaikan Covid-19 di Kota Batam dan pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Batam.
"Semoga yang lain juga segera menyusul dan ketersediaan vaksin dapat menjangkau banyak sasaran," kata dia.
Ardi mengingatkan agar terus menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE (cleanliness, Health, Safety dan enviroment sustainability) ditempat wisata.
Sebagai informasi, CHSE merupakan program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi (Kemenparekraf) yang artinya kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan.