Sandiaga Uno Sebut Pariwisata Batam Lebih Siap Dibuka Dulu Dibanding Bali

"Ini kebetulan karena Batam-Bintan jauh lebih siap," kata Sandiaga.

M Nurhadi
Sabtu, 20 Maret 2021 | 17:30 WIB
Sandiaga Uno Sebut Pariwisata Batam Lebih Siap Dibuka Dulu Dibanding Bali
Menparekraf Sandiaga Uno [Kemenparekraf].

SuaraBatam.id - Disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, pariwisata Batam dan Bintan di Provinsi Kepulauan Riau lebih siap dibuka untuk wisatawan mancanegara dibandingkan Bali, sehingga pembukaannya juga lebih didahulukan.

Sandiaga mengungkapkan, rencananya kawasan wisata Nongsa di Batam dan Lagoi di Bintan akan dibuka pada 21 April 2021 sedangkan Bali dimulai pada sekitar Juni dan Juli 2021.

"Ini kebetulan karena Batam-Bintan jauh lebih siap," kata Sandiaga di Batam, Sabtu (20/3/2021).

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, maka perbatasan dengan negara tetangga bisa dibuka secara bertahap saat wabah COVID-19 mulai bisa dikendalikan.

Baca Juga:Nikmati Suasana Jawa dan Bali Skala Coffee di Ketinggian Bukit Siguntang

Saat ini, angka penularan COVID-19 di Kepri sudah melandai dan stabil. Bahkan, di dua destinasi wisata Nongsa dan Lagoi, tidak ada kasus penularan virus corona.

"Harapan kita, ini bisa terus dijaga dalam tingkat yang rendah dan terkendali," kata dia.

Hal ini ia sampaikan saat memimpin rapat koordinasi terkait rencana pembukaan safety travel corridor atau koridor perjalanan yang aman di Nongsa dan Lagoi.

Ia menyampaikan, persiapan yang paling utama dalam penerapan koridor perjalanan yang aman adalah pengetatan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang ketat dan disiplin menjalankan 3M, 3T, dan vaksinasi.

Kebijakan itu diharapkan dapat membuka semangat bangkit bagi sektor pariwisata Kepri yang selama setahun mengalami penurunan.

Baca Juga:Dampak Pandemi Covid-19, Jumlah Wisatawan Pura Taman Ayun Merosot 99 Persen

"Kami ingin membangkitkan harapan," kata dia.

Tidak hanya sektor industri pariwisata, Menteri mengatakan kebijakan itu juga menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat keseluruhan, melalui pendekatan desa wisata, kampung tua yang juga disentuh dengan program vaksinasi.

"Saya garisbawahi, ini semua bisa kita lakukan jika angka COVID-19 di Kepri dapat terkendali dan bisa ditekan semininal mungkin," tutupnya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini