SuaraBatam.id - Stimulus fiskal tambahan di Amerika Serikat yang dilakukan oleh Presiden terpilih AS Joe Biden berimbas pada kenaikan harga emas dunia.
Mengutip CNBC, Selasa (19/1/2021) harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi 1.841,26 dolar AS per ounce, setelah jatuh ke posisi 1.809,90 dolar AS per ounce.
Sementara itu, emas berjangka Amerika menguat 0,4 persen menjadi 1.836,50 dolar AS per ounce.
Presiden terpilih Amerika Joe Biden mengumumkan rencana stimulus 1,9 triliun dolar AS minggu lalu untuk membantu ekonomi dan meningkatkan peluncuran vaksinasi Covid-19.
Baca Juga:Digugat Crazy Rich Surabaya 1,1 Ton Emas, Antam Bantah Kasih Diskon Harga
Chairman The Fed, Jerome Powell mengatakan, tidak ada alasan untuk mengubah sikap akomodatif bank sentral mengingat kedalaman masalah ekonomi akibat pandemi.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang dapat dihasilkan dari stimulus yang meluas.
Namun, Weinberg mengatakan dolar yang lebih kuat, optimisme ekonomi dan kekhawatiran tentang Janet Yellen sebagai calon menteri keuangan Amerika, yang mungkin membatasi sisi stimulus fiskal, membebani harga emas.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY) menyentuh level tertinggi empat pekan terhadap sekeranjang mata uang utama, membatasi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya.
Meski ekspektasi inflasi Amerika meningkat untuk mengantisipasi lebih banyak stimulus fiskal, emas bukanlah satu-satunya penerima manfaat. imbal hasil obligasi melonjak dan membebani emas, kata Phillip Futures dalam sebuah catatan.
Baca Juga:Crazy Rich Surabaya Gugat Antam 1,1 Ton Emas
Di antara logam mulia lainnya, perak naik 0,6 persen menjadi 24,88 dolar AS per ounce, sementara platinum menguat 0,5 persen menjadi 1.078,52 dolar AS per ounce dan palladium turun 0,6 persen menjadi 2.368,45 dolar AS per ounce.