SuaraBatam.id - Selama dua hari belakangan, Batam diterpa banjir dan longor. Diduga aktivitas cut and fill lahan yang kurang memperhatikan aspek lingkungan, menjadi penyebabnya.
Melihat kondisi yang ada, Wali Kota Batam, Rudi mengaku akan mengevaluasi izin-izin terkait itu. Termasuk skema yang harus menyesuaikan pembangunan jalan ke depan.
"Saya sudah sampaikan ke pak direktur lahan (BP Batam), Imam Bahroni," ujar Rudi usai rapat koordinasi antara Pemko Batam, BP Batam dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV membahas penanganan banjir, dilansir laman Batamnews, Selasa (5/1/2021).
Tidak hanya aktivitas cut and fill, tapi proses-proses yang mengurusi jalur-jalur kepentingan masyarakat dapat menyesuaikan pembangunan jalan ke depan, juga akan dievaluasi.
Baca Juga:Pantai di Batam Kembali Tercemar Tumpahan Minyak, Kehidupan Laut Terancam
“Kepentingan masyarakat, seperti komunikasi, air dan listrik harus betul-betul disesuaikan,” katanya.
Sejumlah masalah yang dijumpai di drainase seperti kabel-kabel yang berada di tengah gorong-gorong dapat menghambat jalannya air karena ada sampah yang menyangkut. “Ini juga akan menjadi perhatian kami selanjutnya,” ucapnya.
Maka dari itu, ketika sebelum pemberian izin, Rudi kembali mengingatkan agar dapat kembali diperhatikan dengan seksama. Hal ini supaya perencanaan pembangunan selaras dengan kepentingan masyarakat. “Karena perencanaan sangat penting,” kata dia.
Sebelumnya cuaca ekstrem melanda Kota Batam selama dua hari berturut-turut, hujan deras dan angin kencang memicu banjir hingga tanah longsor sejumlah wilayah di Kota Batam.