SuaraBatam.id - Sehari jelang pencoblosan Pilkada Serentak 9 Desember 2020 besok, ada amplop money politic atau politik uang beredar. Uniknya, amplop berisi uang suap itu dicicil.
Money politic dicicil itu beredar di Cianjur. Warga Cianjur diramaikan adanya kabar praktik money politic oleh salah satu tim sukses paslon sebesar Rp 500.000.
Karena dicicil, warga dibayar Rp 7.000 terlebih dulu. Sisanya Rp493.00 akan dibayar jika paslon tersebut menang Pilkada Cianjur 2020.
Kabar ini berawal dari unggahan status Whatsapp Komisioner Bidang Pengawasan Bawaslu Cianjur Hadi Dzikri Nur. Ia mengatakan, terdapat amplop yang isinya secarik kertas dan uang sebesar Rp7.000.
Baca Juga:Wagub Sulsel Minta Warga Tetap Disiplin Protokol Kesehatan saat Mencoblos
"Rp 7.000, kami janji kalau kami jadi, kami tambah sisanya Rp 493.000," tulis dalam amplop putih itu.
Sontak saja unggahan anggota Bawaslu Cianjur itu langsung jadi perbincangan warga, mengingat yang perannya sebagai pengawas pemilu.
Namun, unggahan itu ternyata hanya guyon. Komisioner Bidang Pengawasan Bawaslu Cianjur Hadi Dzikri Nur saat dikonfirmasi mengatakan statusnya hanya guyonan, bukam temuan.
“Itu hanya sebagai pengingat saja,” kata Hadi dalam pesan singkat kepada Ayobandung.com.
Baca Juga:Pilkada Serentak 2020, TPS di Sumut Wajib Terapkan Protokol Kesehatan